Senin, 30 Desember 2013

Media Pembelajaran yang Berpusat pada siswa



PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA SISWA
            Undang-undang sisdiknas No. 20/2003 Bab I pasal 1 (1) yang berbunyi “yang dimaksud dengan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensinya sendiri”. Inilah secara teoritis di sebut pembelajaran berpusat pada siswa yang di adopsi ke dalam sistem pendidikan nasional.
            Menurut PP No. 19/2005, menjelaskan bahwa UU Sisdiknas merupakan perubahan paradigma pendidikan dari paradigma pengajaran menjadi paradigma pembelajaran. Pengajaran, istilah yang mewakili peran dominan guru sebagai pengajar. Sedangkan pembelajaran menunjuk peranan siswa aktif sekaligus mengoreksi peranan dominan guru.
            Berkenaan dengan pembelajaran berpusat pada siswa, di Indonesia pernah dikembangkan oleh Conny R. Semiawan “Cara Belajar Siswa Aktif”, yang biasa disingkat CBSA pada tahun 1980-1986. Pembelajaran ini bersifat strategis dan inovatif, strategis karena memfasilitasi siswa aktif dalam proses pembelajaran yang mengembangkan potensi dirinya, dan menempatkan siswa atau peserta didik sebagai subyek yang bertanggung jawab atas proses pembelajaran. Inovatif, karena siswa tidak terikat oleh kelas belajar, guru sebagai sumber dan penentu tujuan tetapi mewujudkan prinsip ‘manusia memproduksi dirinya sendiri dalam pengalaman realita sosial’ sehingga siswa mempunyai proses pengalaman untuk belajar bagaimana cara belajar yang akan menjadi pedoman belajar sepanjang hayat.
1.      Konsep Dasar Pembelajaran Berpusat Pada Siswa
a.       Peserta didik dilibatkan ke dalam pengalaman yang di fasilitasi oleh guru sehingga pelajar mengalir dalam pengalaman melibatkan pikiran dan emosi terjalin dalam kegiatan yang menyenangkan dan menantang serta mendorong motivasi siswa.
b.      Pengalaman aktivitas siswa harus bersumber/relevan dengan realitas sosial.
c.       Dari proses pembelajaran peserta didik harus memperoleh pengalaman yang dapat memotivasi peserta didik.
d.      Proses pembelajaran juga harus memperkaya kemampuan dan karakter peserta didik.
2.      Makna Pembelajaran Bagi Siswa
a.       Pada hakikatnya proses pembelajaran merupakan aktivitas yang menghubungkan peserta didik dengan berbagai subyek dan berkaitan dengan dunia nyata.
b.      Peserta didik memproduksi pengetahuan sendiri secara lebih luas, lebih dalam, dan lebih maju dengan modifikasi pemahaman terhadap konsep awal pengetahuan.
3.      Makna Pembelajaran Bagi Pendidik
a.       Pendidik mengutamakan perbedaan individu daripada persamaan-persamaan dalam menentukan program-program pendidikan.
b.      Pendidik memandang peserta didik (demokratis dan berkeadilan) dan memperoleh kesempatan yang sama dalam proses pembelajaran.
4.      Perubahan paradigma dari pengajaran bergeser menjadi pembelajaran
No.
Pengajaran
Pembelajaran
1
Berpusat pada guru
Berpusat pada siswa
2
Guru dominan dalam kelas
Guru sebagai fasilitator
3
Suasana ‘tertib’, kaku, membosankan
Suasana ‘hidup’, interaktif, menyenangkan
4
Siswa berkompetisi dengan siswa lain
Siswa didorong bekerjasama mencapai tujuan.
5
Siswa tempat guru menyalurkan pengetahuan.
Siswa pelaku proses pembelajaran.
6
Evaluasi bersifat menyeleksi dan meranking kualitas hapalan siswa
Evaluasi bersifat refleksi dan berperan memperbaiki proses pembelajaran.
7
Sumber belajar: Buku dan guru
Sumber belajar: pengalaman
8
Tempat belajar terbatas ruangan kelas
Tempat belajar seluas jagat raya

            Dalam proses pembelajaran diperlukan media yang mewadahi proses aktivitas siswa, media-media tersebut adalah sebagai berikut:
1.        Diskusi
     Pembelajaran aktif berlangsung ketika para siswa berinteraksi dengan temannya perihal  pokok bahasan yang sedang dihadapi, mengembangkan pengetahuan (bukan menerima informasi). Siswa terlibat dalam aktivitas mengamati, mengklasifikasi, mencari hubungan, membuat hipotesis, menginterpretasi, menyimpulkan, dan mempresentasikan. Semua aktivitas menjadi sumber materi komunikasi dalam berargumentasi atau menyanggah pendapat temannya.
2.      Penugasan
     Secara logis, sistematika kegiatan penugasan diawali dengan (a) perumusan tujuan (b) perumusan hipotesis mencapai tujuan yang berarti mencari berbagai alternatif untuk dipilih satu (c) melaksanakan kegiatan (d) mengorganisir sumber daya (e) menetapkan jadwal kerja (f) melaksanakan kegiatan (g) menyusun laporan (h) presentasi.
3.        Games
     Games atau permainan, skenarionya dibuat oleh guru harus menyenangkan dan menantang. Pelaksanaan permainan, keberhasilan dan kegagalannya menjadi pengalaman yang urutannya dicatat oleh siswa.

v  Peran Guru
            Dalam proses pembelajaran seorang guru mempunyai peranan yang sangat penting, akan tetapi dalam praktiknya seorang guru tidak boleh merampas kebebasan murid. Melainkan seorang guru harus mengembangkan potensi yang dimiliki oleh setiap siswanya. Guru juga tidak boleh memposisikan diri sebagai satu-satunya penyuplai pengetahuan siswa, karena jika demikian maka seperti menjadikan siswa seakan-akan seperti parasit yang hanya bisa menelan pengetahuan gurunya. Akan tetapi proses pembelajaran itu harus memberikan kebebasan kepada siswa dan juga harus diciptakan menyenangkan  agar dapat menyuburkan pertumbuhan kemampuan dan watak  siswa.
            Agar tetap guru dapat memelihara posisinya yang penting dan tidak menjadi penghambat secara teknis, seorang guru harus meninggalkan metode ceramah. Tetapi guru harus menjadi fasilitator untuk menyediakan media agar sisiwa melakukan aktivitas interaktif yang menyenagkan dan menantang potensi siswa sertam memberikan kebebasan tumbuh kembang kreativitas siswa. Sehingga guru harus menyadari perubahan penting guru, yaitu dari guru yang dominan menjadi guru yang memnerikan kebebasan bagi siswanya.




MODEL DISKUSI
A.    Apakah Diskusi?
Diskusi adalah proses pembelajaran, dimana pelajar aktif berbicara atau menulis, secara aktif mengkomunikasikan buah pikiran kepada pelajar lain; ia mengklarifikasi, mempertahankan, mengembangkan, dan menjelaskan pikirannya. Dalam proses aktif ini pelajar membangun pengetahuannya dengan membuat hubungan makna antara konsep baru yang diperolehnya dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.

B.     Model Diskusi
1.      Obrolan Pagi (Morning Talk)
Kegiatan mengkomunikasikan, mengamati, mencari hubungan, dan menafsirkan secara spontan. Saling menghargai, memahami, mau mendengar, keberanian dan percaya diri terjalin dalam rangsang dan respon dinamis sepanjang acara.
a.       Tujuan Morning talk adalah membiasakan siswa berbicara didepan kelas, menciptakan suasana kelas yang santai dan menyenangkan, membiasakan siswa berpikir terbuka.
b.      Proses morning talk yaitu, guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk berbicara, kemudian guru menanggapi cerita yang disampaikan, setelah itu guru memberikan kesempatan bagi siswa lain yang ingin berbicara, kemudian terus berlanjut sampai tidak ada lagi yang ingin berbicara.
2.      Diskusi Berpasangan
Model ini merupakan aktivitas sederhana, diskusi antara dua teman yang berdekatan. Mungkin tentang hal-hal yang sepele yang tidak di anggap penting oleh orang lain. Namun karena ini disampaikan kepada teman sekelas maka hendaknya memilih topic yang pembicaraan yang bias menjadi ilmu bagi orang lain.
3.      Diskusi pemahaman Teks
Kegiatan pembelajaran dengan cara bekerjasama dengan teman-teman yang lain untuk memahami suatu teks yang diberikan dengan maksud mengerjakan perintah yang diberikan berkaitan dengan teks yang disediakan.
a.       Tujuan diskusi pemahaman teks adalah siswa dapat menangkap ide/gagasan dalam teks, selain itu untuk melatih pemahaman siswa pada ragam bahasa tulisan, dan juga untuk melatih siswa menginterpretasi suatu wacana teks.
b.      Proses dalam diskusi pemahaman teks adalah, pertama guru meberikan teks yang akan dikaji, kemudian siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, setelah itu setiap kelompok mendiskusikan isi dari teks, dan terakhir mempresentasikan hasil diskusinya.
4.      Studi Kasus
Proses pembelajaran aktif yang dilakukan oleh siswa dengan bersumber dari kasus yang diberikan. Siswa bertugas untuk mempelajari kasus tersebut dengan cara mendiskusikan dengan teman lainnya.
a.       Tujuan dari studi kasus adalah melatih siswa menganalisis suatu kasus, selain itu untuk membiasakan siswa berpikir dan bernalar rasional, dan juga untuk membiasakan siswa berpikir kritis.
b.      Proses dalam studi kasus adalah pertama siswa dibentuk ke dalam beberapa kelompok, kemudian guru memberikan kasus yang harus dipelajari, setelah itu setiap kelompok menganalisis, mengkritisi, mengaitkan dengan fakta dan data kasus tersebut, dan terakhir hasilnya dipresentasikan di depan kelas.
5.      Diskusi Dengan Media Film
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dengan cara memutarkan film yang berkaitan dengan tema terlebih dahulu sebagai pengantar dalam pembelajaran. Dengan demikian siswa ditugaskan untuk menganalisis film yang telah diputarkan.
a.       Tujuan dari diskusi dengan menggunakan media film adalah melatih siswa untuk menginterpretasikan gambar/video, dan juga untuk memberikan alternative media diskusi agar tidak jenuh.
b.      Proses dalam diskusi dengan menggunakan media film adalah pertama guru dan siswa menyaksikan video/film, kemudian siswa mendiskusikan isi film tersebut (baik individual ataupun kelompok).
6.      Peta Pikiran (Mind Map)
Proses pembelajaran dengan cara menuangkan hasil diskusi ke dalam bentuk pola Mind Map. Mind map dimulai dari sebuah topik yang berada ditengah kertas, kemudian sub topik harus disusun secara acak tetapi harus mengelilingi topik utama.
a.       Tujuan dari mind map ini adalah untuk melatih siswa berpikir sisematis, kemudian melatih siswa memetakan pikirannya, dan juga untuk melatih siswa untuk membuat kategorisasi.
b.      Proses dalam diskusi menggunakan mind map ini adalah pertama guru memberikan bacaan/teks kepada siswa, kemudian setiap siswa membuat peta pikirannya masing-masing dimana peta pikirannya bias berupa gambar atau kata.
7.      Peta Gagasan (Brainstorming)
Suatu proses diskusi untuk mendorong kelompok mengekspresikan berbagai macam ide dan menunda penilaian-penilaian kritis. Setiap orang menawarkan ide yang dicatat, kemudian dikombinasikan dengan berbagai ide yang lain.
a.       Tujuan dari brainstorming ini adalah melatih siswa berpikir cepat dan juga melatih siswa untuk berpikir kreatif.
b.      Proses pelaksanaan brainstorming ini adalah pertama guru memberikan tema, kemudian guru meminta secara spontan menanggapi tema tersebut, setelah itu guru menggali terus ide tanpa member jeda waktu untuk berpikir panjang.
8.      Debat
Proses pembelajaran dengan menggunakan metode Debat adalah latihan memahami pendapat orang lain yang berbeda dan barulah orang lain diharap bias memahami. Selain itu proses debat juga latihan meyakinkan pihak lain dan memahami argumentasi lawan.
a.       Tujuan dari debat adalah melatih siswa merumuskan solusi dari masalah yang ada, dan juga untuk membiasakan siswa berpikir analitis.
b.      Proses debat adalah pertama siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, kemudian setiap kelompok diminta mencari masalah (terkait dengan tema yang telah disepakati, dan terakhir setiap kelompok mendiskusikan pemecahan masalah.

Contoh Modul Keaksaraan Fungsional




RUKUN IMAN
RU - KUN    I - MAN
R - U - K- U - N    I - M -  A - N
RU - KUN   I - MAN
RUKUN IMAN




IMAN KEPADA ALLAH
I - MAN   KE - PA - DA   ALLAH
I - M - A - N    K - E - P - A - D - A   A - L - L - A - H
I - MAN   KE - PA - DA   ALLAH
IMAN  KEPADA  ALLAH




IMAN KEPADA MALAIKAT
I - MAN    KE - PA - DA
 MA - LA - I - KAT
I  - M - A - N   K - E - P - A - D – A  M - A - L - A - I - K - A - T
I - MAN   KE - PA - DA  
 MA - LA - I - KAT
IMAN KEPADA MALAIKAT


IMAN KEPADA KITAB ALLAH
I - MAN   KE - PA - DA   KI - TAB  ALLAH
I - M - A - N   K - E - P - A - D - A    K - I - T - A - B    A - L - L - A - H
I - MAN   KE - PA - DA   KI - TAB ALLAH
IMAN KEPADA KITAB ALLAH


IMAN  KEPADA  RASUL  ALLAH
I - MAN  KE - PA - DA  RA - SUL ALLAH
I - M - A - N   K - E - P - A - D - A
 R - A - S - U - L   ALLAH
I - MAN  KE - PA - DA  RA - SUL ALLAH
IMAN  KEPADA  RASUL  ALLAH


IMAN  KEPADA  HARI  KIAMAT
I - MAN   KE - PA - DA   HA - RI
KI - A - MAT
I - M - A - N   K - E - P - A - D - A
H - A - R – I   K - I - A - M - A - T
I - MAN   KE - PA - DA   HA - RI
KI - A - MAT
IMAN  KEPADA  HARI  KIAMAT

IMAN KEPADA QADA DAN  QADAR
I - MAN   KE- PA - DA   QA - DA DAN   QA - DAR
I - M - A - N   K - E - P - A - D - A   Q - A - D - A  DAN  Q - A - D - A - R
I - MAN   KE- PA - DA   QA - DA DAN   QA – DAR
IMAN KEPADA QADA DAN  QADAR
RUKUN  HAJI
RU - KUN   HA – JI
R - U - K - U - N    H - A - J - I
RU - KUN   HA – JI
RUKUN HAJI




IHRAM
IH  -  RAM
I  -  H  -  R  -  A -  M
IH  -  RAM
IHRAM




WUKUF
WU  -  KUF
W  -  U  -  K  -  U  -  F
WU  -  KUF
WUKUF




THAWAF
THA  -  WAF
T  -  H  -  A  -  W  -  A  -  F
THA  -  WAF
THAWAF




SA’I
SA  -  ‘I
S  -  A  -  ‘I
SA  -  ‘I
SA’I




TAHALLUL
TA  -  HAL  -  LUL
T  -  A  -  H  -  A  -  L  -  L  -  U  -  L
TA  -  HAL  -  LUL
TAHALLUL




TERTIB
TER  -  TIB
T  -  E  -  R  -  T  -  I  -  B
TER  -  TIB
TERTIB