BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan
untuk anak usia dini (PAUD) memerlukan metode pembelajaran yang mampu
menciptakan lingkungan belajar yang nyaman bagi anak dan mampu merangsang seluruh
aspek kecerdasan anak. Metode pembelajaran baru telah dikembangkan oleh
Creative Center for Childhood Research and Training (CCCRT) di Florida, USA
dikenal dengan nama metode Beyond Center and Circle Time (BCCT). Dalam
pendekatan BCCT proses pembelajaran diatur dalam bentuk kegiatan yang ditujukan
agar anak belajar dengan mengalami bukan hanya sekedar mengetahui ilmu yang
ditransfer oleh guru. Pembelajaran berpusat pada anak dan peran guru hanya
sebagai fasilitator, motivator dan evaluator. Sehingga otak anak dirangsang
untuk terus berfikir secara aktif dalam menggali pengalamannya sendiri bukan
sekedar mencontoh dan menghafal saja.
B.
Rumusan Masalah
Hasil Riset Membuktikan :
Ketika lahir, sel otak bayi
berjumlah sekitar 100 milyar, tetapi belum saling berhubungan kecuali hanya
sedikit, yaitu hanya sel-sel otak yang mengendalikan detak jantung, pernafasan,
gerak refleks, pendengaran, dan naluri hidup.
Saat anak berusia 3 tahun, sel otak
telah membentuk sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi/sinapsis. Jumlah ini 2
kali lebih banyak dari yang dimiliki orang dewasa.
Sebuah sel otak dapat berhubungan
dengan 15.000 sel lain.
Sinaps-sinaps yang jarang digunakan
akan mati sedangkan yang sering digunakan akan semakin kuat dan permanen.
Setiap rangsangan/stimulasi yang
diterima anak akan melahirkan sambungan baru atau memperkuat sambungan yang
sudah ada.
Metode BCCT adalah suatu metode yang
ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak, maka perlu diketahui
dan dikaji bersama mengenai :
1.
Sentra mana yang berhubungan dengan
pengembangan Otak Kanan, dan
2.
Sentra mana yang berhubungan dengan
pengembangan Otak Kiri
C. Tujuan
Dalam makalah ini akan dibahas
mengenai metode BCCT dengan mengupas sentra-sentra di dalamnya. Menitikberatkan
pada sentra yang dominan mengembangkan kemampuan otak kanan dan sentra yang
dominan mengembangkan otak kiri anak.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sistem kerja otak kanan dan Otak
Kiri
Sebelum
membahas sentra dalam BCCT dan kaitannya dengan pengembangan otak kiri dan otak
kanan. Perlu kita pahami dahulu sistem kerja dari keduanya.
Perbedaan Fungsi Otak Kanan & Otak Kiri
Gambar Ilustrasi Fungsi Otak Kanan &
Otak Kiri
Perbedaan dua fungsi otak sebelah kiri dan
kanan akan membentuk sifat, karakteristik dan kemampuan yang berbeda pada
seseorang. Perbedaan teori fungsi otak kiri dan otak kanan ini telah populer
sejak tahun 1960an, dari hasil penelitian Roger Sperry.
Otak besar atau cerebrum yang merupakan bagian terbesar dari
otak manusia adalah bagian yang memproses semua kegiatan intelektual, seperti
kemampuan berpikir, penalaran, mengingat, membayangkan, serta merencanakan masa
depan.
Otak besar dibagi menjadi belahan kiri dan belahan kanan, atau yang
lebih dikenal dengan Otak Kiri dan Otak Kanan. Masing-masing belahan mempunyai
fungsi yang berbeda. Otak kiri berfungsi dalam hal-hal yang berhubungan dengan
logika, rasio, kemampuan menulis dan membaca, serta merupakan pusat matematika.
Beberapa pakar menyebutkan bahwa otak kiri merupakan pusat Intelligence
Quotient (IQ).
Sementara itu otak kanan berfungsi dalam perkembangan Emotional
Quotient (EQ). Misalnya sosialisasi, komunikasi, interaksi dengan manusia
lain serta pengendalian emosi. Pada otak kanan ini pula terletak kemampuan
intuitif, kemampuan merasakan, memadukan, dan ekspresi tubuh, seperti menyanyi,
menari, melukis dan segala jenis kegiatan kreatif lainnya.
Belahan otak mana yang lebih baik? Keduanya baik. Setiap belahan otak
punya fungsi masing-masing yang penting bagi kelangsungan hidup manusia. Akan
tetapi, menurut penelitian, sebagian besar orang di dunia hidup dengan lebih
mengandalkan otak kirinya. Hal ini disebabkan oleh pendidikan formal (sekolah
dan kuliah) lebih banyak mengasah kemampuan otak kiri dan hanya sedikit
mengembangkan otak kanan.
Orang yang dominan
otak kirinya, pandai melakukan analisa dan proses pemikiran logis, namun kurang
pandai dalam hubungan sosial. Mereka juga cenderung memiliki telinga kanan
lebih tajam, kaki dan tangan kanannya juga lebih tajam daripada tangan dan kaki
kirinya. Sedangkan orang yang dominan otak kanannya bisa jadi adalah orang yang
pandai bergaul, namun mengalami kesulitan dalam belajar hal-hal yang teknis.
B.
Metode Beyond Center and Circle
Time dan hubungannya dengan rangsangan sistem kerja otak
Apakah yang
dimaksud dengan Metode BCCT atau “Beyond Center and Circle Time” ?
BCCT adalah kependekan Beyond Centers and Circle Time, atau yang
lebih dikenal di sini dengan sebutan “Sistem Sentra” -- pembelajaran yang
menggunakan prinsip-prinsip yang terpusat, fokus, dalam lingkaran-lingkaran
kecil, yang membangun segenap potensi anak agar otak, tubuh dan akhlaknya
berfungsi secara positif dan optimal.
Mengapa “Beyond
Center and Circle Time”?
- Metode ini ditujukan untuk merangsang seluruh aspek kecerdasan anak.
- Agar kecerdasannya dapat berkembang secara optimal, maka otak anak perlu dirangsang untuk terus berfikir secara aktif dengan menggali pengalamannya sendiri (bukan sekedar mencontoh atau menghafal).
- Metode ini memandang bermain sebagai wahana yang paling tepat dan satu-satunya wahana pembelajaran anak, karena disamping menyenangkan, bermain dalam setting pendidikan dapat menjadi wahana untuk berfikir aktif, kreatif.
Sesuai
dengan pembahasan tersebut di atas, maka dibuat kegiatan sentra berdasarkan
kebutuhan anak dengan mengobservasi setiap perkembangan anak.
Berapa biaya untuk membangun
Sistem Sentra?
Investasi terbesar bagi penerapan Sistem BCCT adalah pada beaya
pelatihan guru-guru, dan waktu pelatihan yang cukup panjang, yang tidak bisa
dituntaskan dalam sekali pelatihan. Ada enam (6) modul yang masing-masingnya
memerlukan waktu pelatihan selama satu minggu.
Untuk materi-materi/sarana penunjang BCCT, besarnya beaya relatif.
Sebab, sejumlah sarana bisa menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah
didapatkan. Di sini, guru dituntut untuk kreatif. Contoh: untuk membuat aneka
model cetakan huruf dan bidang-bidang geometri, bisa menggunakan karton bekas,
atau menggunakan daun-daun kering aneka warna yang bisa dicari bersama di
sekitar. Untuk menghitung, bisa menggunakan lidi warna, biji-bijian, atau batu
kerikil.
Sambil berjalan, sekolah bisa menabung untuk menambah kelengkapan APE
(Alat Penunjang Edukatif) secara bertahap.
Bagaimana
pelaksanannya?
· Buatlah kelompok sesuai
dengan jumlah Sentra yang ada.
· Satu kelas maksimum hanya
untuk 10 anak.
· Untuk kelompok A maksimum 6
anak.
· Guru memilih sendiri Sentra
yang dikuasai dan disukainya.
· Menginvestarisasi dan
klasifikasi alat-alat bantu yang dimiliki.
· Membuat ruangan untuk kelas
sesuai dengan nama Sentra
· Membuat materi dasar sesuai
dengan tema.
· Observasi anak setiap hari.
· Membuat agenda harian,
mingguan, bulanan dan tahunan
· Membuat rencana kerja
harian atau Lesson Plan.
Pengertian
pendekatan sentra,Pijakan,sentra main dan saat lingkaran :
Pendekatan
Sentra dan lingkaran adalah pendekatan penyelenggaraan PAUD yang berfokus pada
anak yang dalam proses pembelajarannya berpusat disentra main dan saat anak
proses pembelajarannya berpusat di sentra main dan saat anak dalam lingkaran
dengan menggunakan 4 jenis pijakan (scoffolding) untuk mendukung perkembangan
anak, yaitu pijakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan selama main,
dan pijakan setelah main.
Pijakan
adalah dukungan yang berubah-ubahyang disesuaikan dengan perkembangan yang dicapai
anak yang diberikan sebagai pijakan untuk mencapai perkembangan yang lebih
tinggi.
Sentra main
adalah zona atau area main anak yang dilengkapi dengan seperangkat alat main
yang berfungsi sebagai pijakan lingkungan yang diperlukan untuk mendukung perkembangan
anak dalam 3 jenis main, yaitu ; main sensorimotor atau fungsional, main peran,
dan main pembangunan.
Saat
lingkaran adalah saat dimana pendidik 9guru/kader/pamong) duduk bersama anak
dengan posisi melingkar untuk memberikan pijakan kepada anak yang dilakukan
sebelum dan sesudah main.
Sentra yang berhubungan dengan pengembangan Otak Kanan
adalah :
1.
Sentra Ibadah
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan
kecerdasan jamak dimana kegiatan main lebih menitik beratkan pada kegiatan
keagamaan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan kegiatan bermain yang
memfokuskan pada pembiasaan beribadah dan mengenal huruf hijaiyyah dengan cara
bermain sambil belajar.
Efek yang diharapkan: Tertanamnya perilaku akhlakul
karimah, ikhlas, sabar dan senang menjalankan perintah agama.
2.
Sentra bermain peran
Tempat
bermain sambil belajar, dimana anak dapat mengembangkan daya imajinasi dan
mengekspresikan perasaan saat ini, kemarin, dan yang akan datang. Penekanan
sentra ini terletak pada alur cerita sehingga anak terbiasa untuk berfikir
secara sistimatis.
Efek yang
diharapkan: Anak dapat bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman dan
lingkungan sekitar dan mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal.
Contoh
kegiatan sentra peran, yaitu :
-
Main rumah-rumahan
-
Main dokter dan rumah sakit
-
Main restoran
-
Main tukang
-
Main salon
-
Main pasar-pasaran, dan lain lain.
3.
Sentra musik dan Budaya
Tempat bermain sambil belajar untuk mengenalkan
beragam musik terutama musik tradisional, dan permainan tradisional dari
berbagai daerah.
Efek yang diharapkan dari sentra ini :Anak dapat
mengenal nada, birama dan ritme disamping dapat mengenal keragaman permainan
tradisional yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan
4.
Sentra Seni dan kreatifitas
Tempat bermain sambil belajar yang menitik beratkan
pada kemampuan anak dalam berkreasi. Kegiatan di sentra ini dilaksanakan dalam
bentuk proyek, dimana anak diajak untuk menciptakan kreasi tertentu yang akan
menghasilkan sebuah karya.
Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir secara
kreatif
Sentra yang berhubungan dengan pengembangan Otak
Kiri yaitu :
1.
Sentra persiapan
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan
pengalaman keaksaraan. Di sentra ini anak difasilitasi dengan permainan yang
dapat mendukung pengalaman baca, tulis, hitung dengan cara yang menyenangkan
dan anak dapat memilih kegiatan yang diminati
Efek yang diharapkan: Anak dapat berpikir teratur,
senang membaca, menulis dan menghitung.
2.
Sentra Bahan Alam
Tempat bermain sambil belajar untuk mengembangkan
pengalaman sensori motor dalam rangka menguatkan tiga jari untuk persiapan
menulis, sekaligus pengenalan sains untuk anak.
Efek yang diharapkan: Anak dapat terstimulasi aspek
motorik halus secara optimal, dan mengenal sains sejak dini.
3.
Sentra Balok
Tempat bermain sambil belajar untuk mempresentasikan
ide ke dalam bentuk nyata (bangunan). Di sentra ini anak dapat memainkan balok
dengan perbandingan 1 anak ± 100 balok plus assesoris. Penekanan sentra ini
pada start and finish, di mana anak mengambil balok sesuai kebutuhan dan
mengembalikan dengan mengklasifikasi berdasarkan bentuk balok
Efek yang diharapkan: Anak dapat berfikir tipologi,
mengenal ruang dan bentuk sehingga dapat mengembangkan kecerdasan visual
spasial secara optimal dan anak dapat mengenal bentuk – bentuk geometri yang
sangat berguna untuk pengetahuan dasar matematika.
Contoh kegiatan
sentr peran :
Main peran disebut juga main
simbolik, role play, pura-pura, make-believe, fantasi, imajinasi, atau main
drama. Main peran ada dua, yaitu main peran besar (makro) dan main peran kecil
(mikro). (Erik Erikson, 1977).
Main peran besar (makro) menggunakan
alat dengan ukuran sesungguhnya, di sentra ini anak mengekspresikan ide-idenya
dengan “gesture” memerankan seseorang atau sesuatu (mengduk-aduk pasir,
pura-pura membuat kue) atau dengan obyek.
Main peran kecil (mikro) anak
bermain dengan alat-alat atau benda berukuran kecil atau mini (boneka orang,
binatang, rumah dan lain-lain). Dalam permainan ini anak bertindak sebagai
dalang yang menggerakan alat main tersebut untuk memainkan sesuatu adegan.
Main peran merupakan praktek anak
dalam kehidupan nyata yang membolehkan anak untuk membayangkan dirinya dimasa
depan dan menciptakan kembali kondisi masa lalu.
Dikatakan main peran bila anak
menunjukan cirri-ciri main peran, yaitu:
1.
Anak meniru
peran.
2.
Anak tetap
pada peran untuk beberapa menit.
3.
Anak memakai
tubuh dan obyek atau mempresentasikan imajinasinya dengan obyek dan orang.
4.
Anak
berinteraksi dengan anak lain.
5.
Anak
bertukar kata.
Kegiatan-kegiatan
di sentra main peran
1.
Main sensori
motor
2.
Main
seimbolik
3.
Main
pembangunan
KRITERIA
GURU DI SENTRA MAIN PERAN
1.
Memahami
teori-teori perkembangan anak
2.
Memahami dan
dapat menyediakan jenis-jenis main (tiga jenis main)
3.
Memahami
pengetahuan apa yang dibutuhkan anak.
4.
Memiliki
pengetahuan tentang tahapan-tahapan main anak.
5.
Dapat
membuat tema dan lesson plan yang merupakan kerangka kerja guru dalam
mengalirkan materi pada anak.
6.
Membuat
perencanaan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak.
7.
Memiliki
tentang peran-peran yang ada di muka bumi serta kebutuhannya untuk mendukung
peran-peran tersebut.
8.
Dapat
memfasilitasi kebutuhan anak dan kebutuhan mainnya.
9.
Dapat
menjadi sumber bagi anak.
10. Dapat
memberikan pijakan bagi main anak untuk dapat meningkatkan semua domain
berpikir anak.
11. Dapat
mengobservasi dan membuat catatan perkembangan anak dan disimpan dalam
portofolio amsing-masing anak.
12. Memilki
usaha keras dalam bekerja untuk merealisasikan perencanaan pembelajaran yang
sudah dibuat.
13. Memilki
kemauan untuk terus belajar menambah pengetahuan guna mendukung pekerjaannya
dalam menolong dan meningkatkan perkembangan anak di semua domain berfikir
anak.
14. Menjadi
Model bagi anak yang berlandaskan 18 sikap (mutu, hormat, jujur, bersih, kasih
saying, sabar, syukur, ihklas, disiplin, tanggung jawab, khususk, rajin,
berfikir posistif, ramah, rendah hati, istiqomah, taqwa dan qanaah).
TUJUAN MAIN PERAN
Main peran
memberikan kesempatan pada anak untuk memainkan peran-peran yang beragam dengan
tujuan agar mereka mengerti, menghormati dan memiliki empati akan peran-peran
yang ada disekitar mereka serta sikap-sikap positif lainnya pada diri anak,
yang merupakan bekal mereka dalam interaksi social di masyarakat pada
kehidupannya kelak.
Sentra main peran mendukung
keseluruhan perkembangan anak. Membangun tujuh kecerdasan dasar, meningkatkan
enam domain perkembangan berpikir anak (domain Aestetik, afeksi, kognisi,
social, bahasa, dan psikomotor) dan nilai-nilai 18 sikap (mutu, hormat, jujur,
bersih, kasih saying, sabar, syukur, ihklas, disiplin, tanggung jawab, khususk,
rajin, berfikir posistif, ramah, rendah hati, istiqomah, taqwa dan qana’ah).
MANFAAT
1.
Kemampuan
dalam berbahasa yang baik dan benar.
2.
Kemampuan
berfikir yang tinggi.
3.
Kemampuan
social emosional yang tinggi.
4.
Memilki
kreatifitas dan imajinasi yang tinggi.
5.
Memiliki
rentang kosentrasi yang panjang.
ALAT DAN
BAHAN
Main peran
besar
1.
Alat dan
bahan main kerumah tanggaan
2.
Alat dan
bahan main keprofesian
3.
Alat dan
bahan main yang mendukung keaksaraan anak.
Alat dan
bahan main kerumah tanggaan
Meliputi alat-alat yang ditempatkan pada ruang-ruang
yang ada dalam rumah, seperti :
1.
Ruang tamu:
meja dan kursi tamu, karpet, taplak, vas bunga
2.
Ruang
keluarga: karpet, meja kecil untuk telepon beserta kertas dan pensil untuk
mencatat pesan, rak buku, buku-buku cerita.
3.
Ruang tidur:
dipan kecil beserta kasur, bantal dan guling, seprei, dan sarung bantal guling.
4.
Ruang makan:
meja dan kursi makan, perlengkapan makan dan minum, makanan dan minuman
pura-pura, loker tempat penyimpanan alat main.
5.
Ruang dapur:
meja, perlengkapan memasak (seperti:kompor mainan, panic, wajan, sodet/sotil),
kain lap, celemek dll.
6.
Kamar mandi:
perlengkapan mandi (sabun, sampo, pasta gigi, dan sikat gigi pura-pura,
handuk), bak mandi, keran wastafel, closet.
7.
Alat
pendukung kebersihan: sapu, pengki, kain pel, tempat sampah, vacuum cleaner.
ALAT MAIN
KEPROFESIAN
1.
Nelayan
(tema laut): Kapal dari dus beks, kail, jarring untuk menangkap ikan, wadah
tangkapan ikan, lampu penerang, bahan bakar kapal, umpan ikan, ikan-ikannan
dari karton dll.
2.
Dokter (tema
pekerjaan): Jas dokter warna putih, masker, sarung tangan karet, stetoskop,
thermometer, alat pengukur tekanan darah, jarum suntik mainan, timbangan badan,
senter kecil, botol-botol dan obat pura-pura, kertas resep, meja dan kursi,
tempat tidur.
3.
Palaentolog
(tea dinosaurus): area pasir, topi, baju kerja, sepetu, papan, kertas dan alat
tulis, pahat, sekpo, kuas, tulang-tulang sapi, ayam, barang-barang temuan
perlengkapan makan dan minum. Dan lai-lain.
ALAT/BAHAN
MAIN MENDUKUNG KEAKSARAAN
Meliputi: Kertas, alat-alat tulis
(krayon, spidol, pensil) penggaris, penghapus, buku-buku cerita, buku-buku
resep, buku btelepon, Koran, majalah, brosur catalog belanja. Kertas dengan
tulisan bagian-bagian scenario misalnya: rumah sakit, Restoran, kantor pos,
super market, pantai, pemadam kebakaran dan lai-lain.
SENTRA MAIN
PERAN KECIL (MIKRO)
1.
Maket
bangunan berikut perlengkapan furniture dengan ukuran yang proporsional dengan
bangunannya (meja kursi, rumah boneka).
Catatan:
rumah boneka dapat dijadikan bentuk bangunan lain, seperti kantor, rumah sakit,
supermarket, dll.
2.
Boneka:
orang dan binatang
Kakek, nenek, ayah, ibu, anak-anak (remaja, anak,
bayi) dan boneka binatang laut (ikan gurita, cumi-cumi, kuda laut), binatang
hutan (singa, harimau, jerapah, kuda nil, monyet, burung dll) binatang
peternakan (sapi, kambing, kuda, ayam, bebek kerbau)
3. Asesoris
pendukung seperti: pohon, pagar, kendaraan, perlengkapan memasak, perlengkapan
profesi
Luar rumah
(pagar, pohon, tanaman dalam pot), dalam
rumah (taplak, majalah, vas bunga), perlengkapan kamar tidut (seprei,
bantal guling dll), perlengkapan makan (piring, sendok, garpu), perlengkapan
mandi, perlengkapan memasak.
Perlengkapan
profesi: perlengkapan dokter, perlengkapan pemadam kebakaran, perlengkapan
perternakan, perlengkapan petani, perlengkapan penyelam.
4. Alat dan
bahan yang mendukung keaksaraan.
Meliputi:
kertas (HVS, origami, buffalo, dll), alat tulis, penggaris, buku resep, buku
telepon, brosur catalog belanja, menu makanan.
Tulisan :
Restoran, Rumah Sakit, Pasar, Super Market.
Daftar
Pusraka
paudcendrawasih.blogspot.com
Alhamdulillah makasi ilmunya, maaf daftar pustakanya kok pelit,hehe e kok cuma paudcendrawasih.blogspot.com yg lain mana?
BalasHapus