A.
Biodata
Konseli
Nama :
Andri Yusuf Jatnika
Tempat, Tanggal Lahir :
Bogor, 16 Juli 1999
Pendidikan sekarang :
Kelas 2 SMK
Anak ke- :
1 dari 2 bersaudara
Agama :
Islam
Alamat :
Cibinong, Bogor.
B.
Latar
Belakang
Andri adalah
anak pertama dari dua bersaudara. Dia dilahirkan dari orang tua yang sama-sama
bekerja. Setiap hari ibunya bekerja berangkat pagi-pagi sekali bahkan kadang
berangkat ketika anak-anaknya belum bangun dan hanya menyiapkan sarapan, itupun
bukan hasil memasaknya melainkan membeli. Dan setiap hari juga ibunya harus
pulang malam hari dari kesibukan pekerjaanya.
Sementara
ayahnya mempunyai pekerjaan yang mengharuskannya jarang berada dirumah.
Pulangnya pun tak menentu, kadang seminggu sekali, dua minggu sekali, dan
bahkan tak jarang harus pulang sekali dalam sebulan.
Karena kesibukan
kedua orang tuanya itulah Andri sejak kecil sudah harus terbiasa hidup dengan
waktu yang sangat terbatas untuk bersama orang tuanya. Sehingga pada akhirnya
kehidupannya mulai tidak terkontrol dengan baik. Padahal seharusnya orang tua
menjadi ‘pengawal’ pertumbuhan anak-anaknya agar tidak menyimpang dari jalur
yang seharusnya.
Walaupun hidup Andri
ini bisa dikatakan berkecukupan, namun semua itu hanya dalam hal materi saja
karena hampir setiap keinginannya dipenuhi oleh orang tuanya. Namun dalam hal
kehangatan dalam keluarga, perhatian orang tua, kebersamaan dalam keluarga, dan
hal lainnya yang jauh dibutuhkan daripada sekedar materi Andri tak pernah bisa
mendapatkannya.
Maka dari itu,
seiring dengan bertambahnya umur Andri hingga kini dia telah duduk di bangku
kelas 2 SMK selalu lebih banyak menghabiskan waktu diluar bersama
teman-temannya. Dan celakanya teman-teman yang dia dapatkan bukanlah teman yang
membawanya lebih baik, akan tetapi teman-teman yang membawanya ke dalam hal-hal
yang tak berguna. Bersama teman-temannya tak jarang dia harus pulang larut
malam, dan karena teman-temannya pula dia mulai terbiasa menghisap rokok
padahal hal tersebut sangat dilarang oleh orang tuanya.
Satu hal lagi
dampak dari kehidupannya, kini dia lebih senang menghabiskan waktunya didepan
monitor komputer. Bukan untuk belajar atau melakukan hal beguna lainnya,
melainkan untuk bermain game online. Dia bisa menghabiskan waktu berjam-jam
bahkan jika besoknya hari libur dia bisa semalaman memainkannya.
Seperti halnya
narkoba, ternyata gamepun bisa menyebabkan kecanduan. Karena menurut Andri
sehari saja dia tak bisa melewatkan untuk bermain game online. Dia rela
melakukan apapun untuk dapat berkunjung ke warnet dan memainkannya, di mulai dari
meminjam uang ke teman, menjual barang-barang pemberian orang tuanya, bahkan
yang paling memprihatinkan adalah dia sudah mulai berani mengambil uang orang
tuanya jika tak mempunyai uang untuk memuaskan keinginannya malanjutkan tiap
petualangan dalam game online yang disukainya.
C.
Sekilas
Tentang Game Online
Perkembangan pengguna internet di dunia dan
di Indonesia sangat pesat. Hal ini memicu munculnya tren baru di kalangan
pengguna internet. Bermain game online adalah salah satu tren yang sedang
mewabah saat ini.
Permainan game online kini tengah
digandrungi anak-anak dan kaum muda. Tren game online saat ini menjadi konten
hiburan sekaligus memberi pengalaman berkomunitas, kerja sama tim, dan melatih
kecermatan serta kecepatan bagi penggilanya. Sederhananya, game online adalah
permainan eletronik berbasis teknologi audio video dengan bantuan komputer.
Hanya saja, sebagai medianya, game online menggunakan jaringan internet.
Beberapa game online yang cukup populer di antaranya Master of Fantasy Ragnarok, GetAmped R, Seal Online, dan RF Online. Sebutlah Ragnarok yang genre massive multiplayer online role playing game (MMORPG), Pangya yang bergenre fantasy sport, atau malah Gunbound yang masuk kategori turn based. Jenis genre macam itu yang kemudian mengotak-ngotakkan beberapa game sehingga mempunyai penggemarnya sendiri. Hal ini yang membedakan dengan game online standar yang jamak dijumpai di situs-situs macam Yahoo atau MSN.
Beberapa game online yang cukup populer di antaranya Master of Fantasy Ragnarok, GetAmped R, Seal Online, dan RF Online. Sebutlah Ragnarok yang genre massive multiplayer online role playing game (MMORPG), Pangya yang bergenre fantasy sport, atau malah Gunbound yang masuk kategori turn based. Jenis genre macam itu yang kemudian mengotak-ngotakkan beberapa game sehingga mempunyai penggemarnya sendiri. Hal ini yang membedakan dengan game online standar yang jamak dijumpai di situs-situs macam Yahoo atau MSN.
Masih banyak game kekerasan dan sadis
lainnya yang menjadi tren bagi usia anak-anak hingga dewasa. Game yang sarat
dengan penembakan, pemukulan tendangan dan saling banting seperti WWF Smack
Down, Tekken, Mortal Kombat, Naruto, atau pun Resident Evil. Sedangkan game
yang bernuansa dunia hitam dan perkelahian antar geng, kini sedang naik daun.
Seperti Mafia, Triad, Yakuza, Bully Scholarship Edition, ManHunt, Crime Life:
Gang Wars, The GodFather dan sebagainya.
Siapa saja bisa ikut dalam permainan ini,
dan memilih karakter yang mereka inginkan. Para pemain juga dapat memilih
senjata dan perlengkapan yang akan mereka gunakan dalam permainan. Pada
intinya, permainan ini seakan sebuah petualangan di dunia maya, dimana kita
serasa benar-benar terlibat di dalamnya.
Dengan uang Rp 5.000, anak-anak sudah bisa
mengakses game online di warnet. Game adalah permainan yang mengasyikan dan
menghibur anak. Anak diajak menjelajahi dunia lain yang penuh tantangan dan
meningkatkan adrenalin mereka. Banyak hal yang dapat mereka pelajari. Selain
itu, mereka juga dapat menjadi superior (pahlawan) dengan memegang kendali atas
tokoh-tokoh yang ada di dalamnya. Agar dapat berjalan sesuai dengan keinginan
sang pemainnya, yaitu menjadi pemenang dengan poin minimal mencapai target.
Menurut para dokter yang meneliti kecanduan
video game, alasan seseorang bisa ketagihan bermain game adalah karena game
tersebut sengaja dirancang agar pemainnya semakin sering bermain game.
1.
Pemain butuh menghabiskan banyak waktu
dan energi untuk menciptakan sebuah karakter dan persona virtual mereka. Game
tersebut memang dirancang agar mereka ‘menginvestasikan’ banyak waktu dan usaha
untuk memperluas karakter dan kemampuan mereka.
2.
Belum lagi pemain difokuskan untuk
mendapatkan senjata baru atau score yang tinggi, ini akan membuat pemain enggan
berhenti bermain sebelum mereka memenuhi target mereka. Tentu saja, begitu
target tercapai, selalu ada target yang lebih besar berikutnya, dan berikutnya.
3.
Game multiplayer online memang dirancang
untuk interaktif agar pemain bekerja sama untuk mencapai tugas tertentu. Karena
itu pemain merasa tidak dapat meninggalkan permainan sebelum memenuhi kewajiban
untuk tim mereka.
4.
Daya tarik lainnya dari game tersebut
adalah aspek sosial. Di dunia game online tersebut mereka bisa menjadi siapa
saja sesuai yang mereka inginkan, dan relatif mudah untuk meningkatkan
karakter. Masalahnya adalah mereka kesulitan belajar bersosialisasi di dunia
nyata, khususnya buat mereka yang memang kesulitan berteman.
5.
Candu lainnya yang menarik adalah game
ini bisa dijadikan sebagai pelarian dari masalah-masalah di dunia nyata. Tentu
saja hal ini merupakan pengaruh negatif karena lebih banyak menghabiskan waktu
bermain game ketimbang menyelesaikan masalah yang dihadapi.
Berikut adalah beberapa gejala kecanduan game.
1.
Anak lebih banyak menghabiskan waktu
bermain game pada jam-jam di luar sekolah
2.
Tertidur di sekolah
3.
Sering melalaikan tugas
4.
Nilai di sekolah jeblok
5.
Berbohong soal berapa lama waktu yang
sudah dihabiskan untuk ngegame
6.
Lebih memilih bermain game daripada
bermain dengan teman
7.
Menjauhkan diri dari kelompok sosialnya
(klub atau kegiatan ekskul)
8.
Merasa cemas dan mudah marah jika tidak
ngegame
Sementara gejala-gejala fisik yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan game antara lain:
1.
Carpal tunnel syndrome (gangguan di
pergelangan tangan karena saraf tertekan, misalnya jari-jari tangan menjadi
kaku)
2.
Mengalami gangguan tidur
3.
Sakit punggung atau nyeri leher
4.
Sakit kepala
5.
Mata kering
6.
Malas makan / makan tidak teratur
7.
Terkena paparan cahaya radiasi komputer
dapat merusak saraf mata dan otak
8.
Kesehatan jantung menurun akibat bergadang
24 jam bermain game online. Ginjal dan lambung juga terpengaruh akibat banyak
duduk, kurang minum, lupa makan karena keasyikan main.
9.
Berat badan menurun karena lupa makan,
atau bisa juga bertambah karena banyak ngemil dan kurang olahraga.
10. Mudah
lelah ketika melakukan aktivitas fisik, kesehatan tubuh menurun akibat kurang
olahraga. Yang paling parah adalah dapat mengakibatkan kematian
Gejala-gejala
sosial yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan game antara lain:
1. Hubungan
dengan teman, keluarga jadi renggang karena waktu bersama mereka menjadi jauh
berkurang.
2. Pergaulan
kita hanya di game on line saja, sehingga membuat para pecandu game online jadi
terisolir dari teman-teman dan lingkungan pergaulan nyata.
3. Ketrampilan
sosial berkurang, sehingga semakin merasa sulit berhubungan dengan orang lain.
4. Perilaku
jadi kasar dan agresif karena terpengaruh oleh apa yang kita lihat dan mainkan
di game online.
Gejala-gejala
Psikis yang bisa menimpa seseorang yang kecanduan game antara lain:
1. Pikiran
kita jadi terus menerus memikirkan game yang sedang kita mainkan. Kita jadi
sulit konsentrasi terhadap studi, pekerjaan, sering bolos atau menghindari
pekerjaan.
2. Membuat
kita jadi cuek, acuh tak acuh, kurang peduli terhadap hal-hal yang terjadi di
sekeliling kita.
3. Melakukan
apa pun demi bisa bermain game, seperti berbohong, mencuri uang, dll.
4. Terbiasa
hanya berinteraksi satu arah dengan komputer membuat kita jadi tertutup, sulit
mengekspresikan diri ketika berada di lingkungan nyata.
D.
Langkah/Solusi
Mengatasi Anak Yang Kecanduan Game Online
Mengatasi anak yang terlanjur kecanduan
game online memanglah tidak mudah, apalagi jika sudah memasuki tahap ‘addict’.
Maka bukan hanya anak yang perlu mendapatkan ‘terapi’ tetapi orang tuanya pun
harus mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk dapat membantu anak-anaknya
agar perlahan meninggalkan kebiasaannya tersebut.
Berikut
terapi sederhana untuk membantu anak-anak agar terbebas dari kecanduan game ala
Hipnoterapijogja.com
1. Langkah pertama yang harus dipahami oleh orang tua
adalah dengan mencermati bagaimana pola perilaku sang anak sehari-hari.
Bagaimana sang anak menggunakan waktunya sehari-hari. Satu kemungkinan yang
logis saat anak sibuk bermain game online adalah terlalu banyaknya waktu luang
yang dimiliki. Ketika terjadi demikian, berarti orang tua perlu menambah
aktivitas anak sehari-hari dengan kegiatan yang produktif dan bermanfaat
baginya. Tentu tetap dengan memberikan alokasi waktu bermain untuk anak.
2. Langkah kedua adalah dengan membuat kesepakatan
baru dengan sang anak. Kesepakatan baru ini harus mengandung sistem ‘reward
and punishment’. Reward and punishment ini tidak harus diberikan
secara rutin, bisa secara berkala. Tujuannya hanya untuk membentuk sebuah pola
baru bagi sang anak. Misalnya “Ayah/ ibu tidak melarang kamu untuk bermain
game, walaupun mulai sekarang, mama hanya memberikan batasan waktu dalam sehari
maksimal 2 jam saja untuk kamu bermain game. Kalau selama 1 bulan kamu berhasil
mengatur waktu kamu hanya bermain game selama 2 jam saja, Ayah/ ibu akan
berikan kamu hadiah berupa…………. . Akan tetapi, kalau kamu selama 1 bulan tidak
bisa membatasi waktu kamu, maka seluruh alat game kamu akan ayah/ ibu ambil.
3. Langkah ketiga, jadilah orang tua sebagai role
model atau contoh yang baik bagi anaknya. Usahakan dalam sehari-hari pun
orang tua menggunakan waktunya dengan baik, dan apa aktivitas baik orang tua
tersebut bisa dilihat atau dilakukan langsung oleh anak-anak (melibatkan
mereka). Misalnya, orang tua membaca, mengaji, berkebun, menyapu, dan lain
sebagainya.
4. Cara paling sederhana adalah dengan
memasuki dunia anak. Banyak dari kita yang hanya melarang saja tanpa
maumengenal terlebih dahulu dunia yang digemari mereka. Padahal dengan memasuki
dunia yang mereka sukai kita bisa mendapatkan banyak cara untuk mendekati
anak. Mungkin awalnya kita akan bingung dan tidak mengerti dengan dunia
mereka, agar mudah minta tolonglah pada buah hati kita untuk mengajari tentang
permainan yang sangat dia sukai itu. Anak pasti akan dengan senang hati
melakukannya karena mereka akan mendapatkan teman bermain. Apalagi jika
itu orang terdekatnya anak akan merasa diperhatikan dan disayangi. Jika
kita sudah bisa masuk dalam dunia mereka akan terdapat keterikatan dengan sang
anak, dan kita bisa dengan mudah mempengaruhi dia saat bermain bersama.
E. Terapi Otak Addiction
Treatment
Namun jika dengan langkah di atas masihbelum juga bisa membantu dan
mengurangi kecanduan anak terhadap game online, maka perlu ada terapi khusus
yang diberikan kepada anak. Salah satunya adalah dengan Terapi Otak Addiction Treatment
Terapi Otak Addiction Treatment
merupakan sebuah terapi yang di rancang khusus untuk mengatasi dan menghilangkan kecanduan yang
derita. Selain menghilangkan kecanduan, terapi ini juga bisa digunakan oleh
Anda yang ingin menghilangkan kebiasaan buruk, karena kebiasaan buruk juga
merupakan hal yang juga bisa menyebabkan kecanduan.
Terapi
ini berisi musik terapi gelombang otak (brainwave) Addiction Treatment dengan
teknologi Binaural dan Monoural Beats yang berfungsi untuk mengurangi dorongan
yang terjadi pada seseorang yang kecanduan (narkoba, rokok, alcohol dan
termasuk game online) dengan mengkondisikan pengguna pada kondisi alpha-theta
(kondisi otak pada saat zat candu masuk kedalam tubuh) serta membenahi
kerusakan otak yang terjadi akibat zat candu.
Terapi Otak Addiction Treatment merupakan terapi yang mengeksplorasi
kekuatan alami otak. Terapi ini akan menstimulasi otak dan memudahkan otak
untuk berada dalam gelombang alpha dan theta secara alami. Seseorang yang
kecanduan tidak akan bisa rileks dan sulit memasuki kondisi alpha theta jika
dia tidak mengkonsumsi zat candu yang telah menyebabkannya kecanduan.
Terapi Otak Addiction Treatment ini telah terbukti mampu membantu
seseorang dalam mengatasi dan menghilangkan kecanduan yang dialaminya. Selain
mampu mengatasi kecanduan, terapi ini juga mampu mengatasi kebiasaan buruk yang
tidak diinginkan
seperti kebiasaan menggaruk-garuk kepala, menggigit kuku, terlalu sering
masturbasi, onani dll. Selain itu terapi ini juga dapat membantu mendapatkan
kestabilan emosi, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terbebas dari tekanan
serta memiliki pandangan hidup yang cerah dan lebih baik.
Terapi ini telah dirancang khusus dalam bentuk CD dengan stimulus
gelombang otak yang berbentuk audio sehingga memudahkan untuk menggunakannya. hanya
cukup mendengarkan terapi ini melalui headphone atau speaker sambil duduk
santai atau berbaring dan gunakan secara rutin maka perlahan perubahan akan terasa.
F. Pendekatan
Bowen Dalam Mengatasi Masalah Andri
Mengapa saya memilih pendekatan konseling bowen
untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi oleh Andri, itu karena masalah
yang terjadi berawal dari keluarganya. Dan untuk menyelesaikannya pun maka
harus dari keluarganya terlebih dahulu dengan menggunakan pendekatan konseling
keluarga.
1.
Tujuan terapi
Bowenian Model
a.
Menurunkan kecemasan &
memperbaiki gejala-gejala yang timbul
b.
Meningkatkan
setiap partisipasi partisipan disesuaikan dengan tingkat pemisahan dirinya
dalam rangka meningkatkan adaptasi keluarga sebagai sistem. Metoda
standarnya adalah 2 orang dewasa ditambah terapis.
2.
Peran
Terapeutik dalam pendekatan Bowen
a.
Sebagai “pelatih” atau
supervisor,
b.
Meminimalkan keterlibatan
secara emosional dengan keluarga
3.
Teknik
Terapis Bowen
a.
Mendefinisikan dan mengklarifikasi hubungan antar anggota
keluarga
b.
Membantu anggota keluarga
mengembangkan hubungan satu sama lain dan meminimalkan hubungan segitiga (triangles)
dalam system keluarga.
c.
Mengajarkan anggota keluarga
mengenai fungsi system emosional
d.
Meningkatkan perbedaan dgn
mendorong “kedudukan sebagai saya (individu)” selama mengikuti terapi.
4.
Proses Terapi
Bowen.
a.
Presession –
Membuat perjanjian pertemuan dan lamanya, bina hub saling percaya serta
kejujuran, merumuskan hipotesa berdasarkan masalah yang didapatkan.
b.
Session –
Testing & memperbaiki hipotesa berdasarkan 8 konsep Bowen dengan memberikan
beberapa intervensi terhadap keluarga.
c.
Post-session-
Analisa reaksi keluarga serta rencana sesi selanjutnya Atau Mengakhiri Terapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar