Sabtu, 21 Februari 2015

PERENCANAAN PLS



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Perencanaan merupakan salah satu fungsi pokok manajemen yang pertama harus dijalankan. Sebab tahap awal dalam melakukan aktivitas perusahaan sehubungan dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan adalah dengan membuat perencanaan. Dalam kaitannya dengan PLS, perencanaan tidak akan terlepas dari keterlibatan antara tutor dengan warga belajar. Karena dalam perencanaan PLS, seluruh program atau kegiatan yang hendak dilaksanakan dirumuskan secara bersama-sama antara tutor dengan warga belajar. Hal ini dapat mempermudah tutor dan warga belajar dalam mengikuti berbagai program yang telah dirumuskan bersama itu.
            Langkah-langkah perencanaan PLS dirumuskan untuk mengetahui berbagai aspek yang berhubungan dengan warga belajar. Langkah-langkah perencanaan PLS itu sendiri dapat dikatakan sebagai bentuk adaptasi yang telah tercipta antara tutor dengan warga belajar. Dan dalam langkah perencanaan, melibatkan warga belajar sebagai aspek yang sangat berperan dalam pelaksanaan program.




B.     Rumusan Masalah
a.       Bagaimana keadaan daerah di Kampung Cijami?
b.      Bagaimana penetapan sasaran didik, kebutuhan warga belajar, dan tujuan belajar?
c.       Bagaimana perancangan sistem penyampaian pendidikan yang memadai?
d.      Bagaimana implementasi, evaluasi dan adaptasi yang terus-menerus?

C.    Tujuan
a.       Untuk mengetahui langkah-langkah perencanaan.
b.      Untuk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
c.        Untuk mengetahui berbagai informasi yang ada di Kampung Cijami yang berkaitan dengan perencanaan PLS.











BAB II
PEMBAHASAN

A.    Langkah-Langkah Perencanaan PLS
1.      Mendiagnosa Keadaan Daerah Tertentu
      Langkah pertama dalam langkah perencanaan PLS ini studi kelayakan yang dimaksudkan untuk melihat kondisi daerah yang akan dijadikan sebagai lokasi sasaran. Mengumpulkan berbagai informasi yang dapat dijadikan sebagai latar belakang. Dalam hal ini aspek-aspek yang perlu di diagnosa antara lain :
a.       Kondisi Demografi
                  Kondisi demografi merupakan kondisi yang meliputi jumlah penduduk, usia produktif-usia non produktif, usia subur, status ekonomi, status pendidikan.
Dalam hal ini, kelompok kami memaparkan informasi dari kondisi demografi di Kampung Cijami. Yang antara lain :
Jumlah penduduk              : perkiraan jumlah penduduk 180 orang
Usia produktif                   : 70 orang
Usia belum produktif        : 110 orang
b.      Kondisi Pembangunan
                  Kondisi pembangunan lebih mengarah kepada berbagai perkembangan pembagunan yang terdapat disana, diantaranya :

-          Yang sudah ada          :
·         Sekolah Dasar (SD)    : 1
·         Masjid                         : 1
·         Posyandu                    : 1
-          Yang sedang dibangun :
·         Pesantren                     : 1
·         Majelis                         : 1
-          Yang akan dibangun   :
·         Asrama pesantren
·         Jembatan
c.       Kondisi Alam
            Kondisi alam lebih kepada keadaan alam yang dimana pada kampung Cijami, berpotensi pada pertanian padi hanya saja terdapat berbagai kendala yang sering terjadi, salah satunya adalah kekeringan atau kemarau. Selain itu, di Kampung Cijami terdapat pula potensi alam perkebunan kelapa yang dimana dari kepala itu bisa dimanfaatkan, seperti : daunnya bisa dijadikan sebagai sapu lidi, serabut kepala bisa dimanfaatkan untuk mencuci piring, batok kepala bisa dimanfaatkan untuk berbagai kerajinan (gayung dan keterampilan lainnya), buah kepala bisa dimanfaatkan sebagai bahan makanan, air kelapa tua bisa dimanfaatkan untuk membuat nata de coco.


d.      Kondisi manusia
                  Masyarakat di Kampung Cijami berada pada tuntutan ekonomi, yaitu banyaknya presepsi masyarakat yang lebih mementingkan ekonomi dibandingkan pendidikan.
2.      Menetapkan prioritas sasaran didik
            Penetapan prioritas sasaran didik ini meliputi :
a.       Identifikasi calon warga belajar
                  Presepsi masyarakat yang masih banyak menganggap bahwa pendidikan bukanlah suatu hal yang utama, mereka mempunyai pemikiran mengikuti pendidikan hanya menghabiskan biaya dan mereka juga mengatakan banyak orang yang berpendidikan tinggi tapi tetap menganggur juga, bagi mereka yang terpenting adalah memiliki pekerjaan agar dapat memenuhi kebutuhan mereka.
b.      Kebutuhan
                  Kebutuhan warga belajar di kampung Cijami yaitu kebutuhan akan keterampilan, karena mayoritas masyarakat di kampung tersebut hanya menjadi seorang buruh tani sehingga mereka hidup dalam ketergantungan.
c.       Tujuan Belajar
      Tujuan belajar warga belajar yaitu :
Ø  Dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup.
Ø  Mendapat pengetahuan dan keterampilan baru.
Ø  Mengatasi ketergantungan masyarakat terhadap pertanian.
Ø  Memotivasi semangat masyarakat dalam berwirausaha.
d.      Metode atau teknik identifikasi
-          Metode observasi
            Didalam artian penelitian, observasi adalah mengadakan pengamatan secara langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar, dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan yang mungkin timbul dan akan diamati.
-          Metode wawancara
            Wawancara atau interview digunakan oleh seseorang untuk menilai keadaan seseorang, misalnya untuk  mencari data tentang latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap terhadap sesuatu dan yang lainnya.
-          Metode pembelajaran kooperatif
            Metode ini bertujuan untuk mengembangkan warga belajar yang mempunyai keunggulan berinteraksi dan bekerja sama untuk menguasai suatu konsep atau keterampilan bukan saja untuk diri sendiri tetapi juga untuk rekan yang lain sehingga memotivasi semua warga belajar
-          Metode interaktif
            Metode ini adalah suatu kaidah yang melibatkan interaksi antara tutor dan warga belajar, antar warga belajar dengan media pembelajaran atau warga belajar dengan lingkungannya.
3.      Merancang sistem pencapaian yang memadai
a.       Jadwal kegiatan keterampilan
      Jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan di tentukan oleh warga belajar dan totor dengan melihat pada kesibukkan masing-masing masyarakat, hal ini agar penjadwalan dapat diterima oleh semua pihak.
Bulan Desember Tahun 2013
Pertemuan Minggu ke-1
Hari/tanggal
Pukul
Kegiatan
Sabtu/
(07 Desember 2013)
10.00-12.00 WIB
Pengenalan potensi SDA yang tersedia
Minggu/
(08 Desember 2013)
10-12.00 WIB
Pengenalan media belajar
Pertemuan Minggu ke-2

Hari/tanggal
Pukul
Kegiatan
Sabtu/
 (14 Desemer 2013)
10.00-12.00 WIB
Praktik ke lapangan (dengan arahan dari tutor)
-          Mengolah lahan pertanian
Minggu/
(15 Desember 2013)
10.00-12.00 WIB
Membuat aneka makanan dari SDA yang tersedia (mengembangkan keterampilan)
Pertemuan Minggu ke-3
Hari/tanggal
Pukul
Kegiatan
Disesuaikan
Disesuaikan
Menjual hasil keterampilan

b.      Faktor penghambat atau keterbatasan
      Faktor penghambat merupakan masalah atau kendala yang dihadapi pada saat dan akan berlangsungnya kegiatan pembelajaran dan kendala yang dihadapi  adalah sebagai berikut :
-          Biaya   : penggunaan biaya harus tepat sasaran sesuai dengan yang telah direncanakan.
-          Minat warga belajar : harus terdapat kesesuaian atau adaptasi.
-           Sarana & prasarana : tempat pelaksanaan kegiatan ditetapkan oleh kesepakatan bersama (warga belajar dan tutor).
-          Alat-alat : 
·         Penggilingan padi,
·         Kompor minyak atau gas,
·         Alat cetakan rengginang.
4.      Implementasi
      Warga belajar bersama fasilitator terjun langsung ke lapangan untuk mengolah pertanian yang baik dan benar, melatih warga belajar untuk mengolah SDA yang tersedia di kampung Cijami, mengembangkan keterampilan yang dimiliki oleh warga belajar, melatih berwirausaha dari hasil pertanian, melatih penjualan (marketing).
a.       Evaluasi
            Evaluasi yang dimaksudkan disini adalah kegiatan untuk menilai pencapaian tujuan program sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Disamping itu pula dengan evaluasi dapat dilakukan untuk penyempurnaan program setelah mengetahui apa yang harus disempurnakan dan bagaimana menyempurnakannya. 
-          Evaluasi pada setiap pertemuan
·         Melihat reaksi warga belajar,
·         Mengetahui pemahaman akan pengetahuan warga belajar,
·         Penyesuaian  metode belajar.
-          Evaluasi per-minggu
·         Melihat perkembangan warga belajar.
-          Evaluasi akhir
            Melihat hasil yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan yang telah dilaksanakan (kognitif, afektif dan psikomotorik).



Tidak ada komentar:

Posting Komentar