A. Rasionel
Upaya pengembangan
manusia tidak lain adalah upaya mengembangkan segenap potensi yang ada pada
diri manusia secara individu dalam seluruh dimensi kemanusiaanya agar dirinya
menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individu dan sosialnya.
Bimbingan Konseling
sebagai bagian yang terpisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan
merupakan upaya yang memungkinkan peserta didik mengenal dan menerima diri
sendiri serta mengenal dan menerima lingkungan secara positif dan dinamis,
serta mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan mewujudkan diri sendiri secara
efektif dan produktif sesuia dengan peran yang diinginkannya dimasa depan
Dalam pasal 27
Peraturan pemerintah Nomor 29 tahun 1990 menegaskan bahwa Bimbingan merupakan
bantuan yang diberikan kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi, mengenal
lingkungan dan merencanakan masa depan.
Bimbingan dalam rangka
menemukan pribadi dimasukkan agar pserta didik mengenal lingkungan secara
obyektif, baik lingkungan social maupun lingkungan fisik, dan menerima berbagai
lingkungan itu dalam kehidupan sehari-hari. Diharapkan dengan mengenal
lingkungan social dapat menunjang proses penyesuaian peserta didik dan
memanfaatkan sebesar-besarnya untuk pengembangan diri secara mantap dan
berkelanjutan.
Prayitno, dkk.
(2003) mengemukakan bahwa bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan
untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar
mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi,
bimbingan sosial,bimbingan belajar, dan bimbingan karier, melalui berbagai
jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang
berlaku. Dalam proses pendidikan, peserta didik sebagai subjek
pendidikan tidak terlepasdari berbagai
permasalahan, diantaranya:
1.
Masalah belajar,
seperti motivasi belajar kurang, prestasi belajar rendah,ketika menghadapi
ujian, kesulitan dalam pengaturan belajar, dan sebagainya.
2.
Masalah keluarga,
seperti masalah keluarga yang tidak harmonis, keluargaretak, orang tua yang
terlalu menuntut, menekan, otoriter, dan sebagainya.
3.
Masalah sosial pribadi,
seperti konflik dengan sesama siswa maupun konflikdengan diri
sendiri, penolakan diri, rendah diri dan sebagainya.
4.
Masalah karier, seperti
penjurusan bidang studi, pekerjaan yang diminati,dan sebagainya. Sehubungan
dengan hal tersebut maka diperlukan
penyusunan program bimbingan dan konseling
yang mewadahi seluruh kegiatan bimbingan dan konseling yang akan diberikan kepada peserta didik dalam
rangka mengembangkan potensi yang dimilikinya. Penyusunan program bimbingan dan
konseling hendaknya merujuk pada pedomankurikulum dan berdasarkan kondisi
objektif yang berkaitan dengan kebutuhan nyatadi sekolah, yang disesuaikan
dengan tahapan perkembangan peserta didik. Sehinggaprogram yang dilaksanakan
merupakan program yang realistik dan layak untukdiimplementasikan dan dapat
mengembangkan potensi siswa SMP Agum Sejahtera secara optimal.
Bimbingan dalam rangka
merencanakan masa depan dimaksudkan agar peserta didik mampu mempertimbangkan
dan mengambil keputusan tentang masa depan dirinya, baik
Sedangkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan disekolah tiada lain adalah untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, agar layanan bimbingan dan konseling dapat menunjang secara penuh perkembangan siswa, maka layanan itu harus diselenggarakan secara professional, dengan berpedoman kepada rambu-rambu tertentu, yang dituangkan dalam program yang lengkap, sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
Sedangkan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan disekolah tiada lain adalah untuk menunjang pengembangan potensi para siswa secara utuh dan menyeluruh. Oleh karena itu, agar layanan bimbingan dan konseling dapat menunjang secara penuh perkembangan siswa, maka layanan itu harus diselenggarakan secara professional, dengan berpedoman kepada rambu-rambu tertentu, yang dituangkan dalam program yang lengkap, sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.
B. Landasan Hukum
Adapun dasar
pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling di SMP Agum Sejahtera adalah
sebagai berikut:
1.
Undang-undang RI Nomor: 20 tahun 2003, Bab II
tentang dasar, fungsi dan tujuan pendidikan Nasional
2.
Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1990
tentang Pendidikan Dasar
3.
Peraturan Pemerintah No 38 Tahun 1992
tentang Tenaga Kependidikan
4.
Keputusan bersama No. 0433 tahun 1993 dan
No. 25 Tahun 1993 tentang istilah Bimbingan dan Konseling
5.
Pedoman Bimbingan dan Konseling SMP
6.
Petunjuk pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
SMP
7.
Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2010
tentang Guru.
8.
Peraturan Pemerintah Mendiknas Nomor: 27/Mendiknas/2010,
tentang Standar Kualifikasi Akedemik dan Kompetensi Konselor
9.
Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling Dalam Jalur Pendidikan Formal Tahun 2007 se- Indonesia.
10.
SK Kepala SMP Agum Sejahtera tantang pembagian
tugas guru BK dan jumlah siswa asuh tahun pelajaran
C. Visi dan Misi
Visi : Membentuk kehidupan
siswa yang disiplin, mandiri, berkembang, berprestasi dan memiliki akhlak
mulia.
Misi
:
1.
Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam
pemahaman diri sebagai pribadi yang beriman.
2.
Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam
pemahaman potensi bakat dan minat siswa.
3.
Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam
kehidupan sehari-hari yang efektif dan mandiri sesuai dengan potensi diri.
4.
Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam
pemahaman lingkungan sosial.
5.
Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa di
dalam proses pembelajaran.
6.
Melaksanakan pelayanan bimbingan siswa dalam
pengambilan keputusan dan merencanakan masa depan dan karir yang berprestasi.
D. Deskripsi Kebutuhan
Intrumen dan
format yang digunakan mencakup dalam kegiatan layanan
maupun kegiatan administrasi adalah dengan menggunakan tes Inventori Tugas Perkembangan maupun data
hasil pemeriksaan psikologis yang telah dilaksanakan kepada
seluruh peserta didik. Sebagai dasar untuk penyusunan program
layanan bimbingan dankonseling yang berbasis tugas-tugas perkembangan, maka dilakukan langkah-langkah identifikasi
dan evaluasi kebutuhan secara rasional melalui
layanan yang sifatnya demand supplier
yang berlaku umum untuk seluruh
peserta didik sedangkan langkah identifikasi dan evaluasi kebutuhan secara
empiris (need asessment) ditempuhmelalui
pengisian sejumlah kuesioner untuk
menganalisis kebutuhan nyata pesertadidik sehingga layanan diharapkan akan
efektif karena sifatnya demand driven.
Hasil tes
Inventori Tugas Perkembangan (ITP) yang dilaksanakan di kelas VII, VIII,dan IX
menunjukan beberapa aspek perkembangan yang masih rendah dan perlubimbingan
untuk mengembangkannya. Berdasarkan hasil tes Inventori TugasPerkembangan
tersebut dapat digambarkan bahwa pencapaian tugas-tugas perkembangan peserta siswa SMP Agum Sejahterameliputi
:
Rata-rata hasil analisis Siswa SMP
Agum Sejahtera:
No
|
Aspek
Perkembangan
|
Skor
|
Keterangan
|
1
|
Landasan hidup religius
|
3.5982
|
|
2
|
Landasan perilaku etis
|
3.6713
|
|
3
|
Kematangan emosional
|
3.7194
|
|
4
|
Kematangan intelektual
|
3.7435
|
|
5
|
Kesadaran tanggung jawab
|
3.7846
|
|
6
|
Peran sosial sebagai pria atau wanita
|
3.8617
|
|
7
|
Penerimaan diri dan pengembangannya
|
4.098
|
|
8
|
Kemandirian perilaku ekonomis
|
3.7539
|
|
9
|
Wawasan dan persiapan karir
|
3.96410
|
|
10
|
Kematangan hubungan dengan teman sebaya
|
4.189
|
|
. Berdasarkan
Hasil analisis tingkat pencapaian tugas perkembangan Siswa yang dilakukan Pada
Siswa SMP Agum Sejahtera, didapatkan Hasil sebagai berikut :
Tiga
tertinggi pencapaian kematangan hubungan Baru Teman sebaya 4.18983.78%, Penerimaan
Diri Dan pengembangannya 4.0981.8%, Wawasan persiapankarir 3.96479.28%
Tiga Terendah
Landasan Hidup keagamaan 3.59871.96%, Landasan therapy terapi etis 3.67173.42%,
Kematangan intelektual 3.71974.38%.
Dari tabel di atas dapat di lihat bahwa pencapain
tugas perkembangan pada aspek landasan
hidup religius siswa SMP Negeri 3 Bandung rata-rata baru mencapai 3.598 atau
sekitar 71.96 % dari yang seharusnya dicapai oleh anak SMP. Aspek landasan
perilaku etis rata-rata baru mencapai 3.671 atau sekitar 73.42 % dari hasil
yang diharapkan dapat dicapai. Dan aspek
kematangan intelektual rata-rata
siswa baru mencapai skor 3.719
atau sekitar 74.38 % dari hasil yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
SMP.Berdasarkan pada hasil anilisis tugas perkembangan tersebut maka pelaksaan
bimbingan dan konseling bagi siswa SMP
Negeri 3 Bandung mengacu pada tiga aspek
perkembangan terendah dari hasil analis.
Dengan harapan bahwa program yang dibuat membantu siswa SMP Agum Sejahtera dapat
mencapai tuggas-tugas
perkembangannya secara optimal.
E. Tujuan
Sejalan dengan
perkembangan konsep bimbingan dan konseling, maka tujuan bimbingan dan
konseling pun mengalami perubahan dari yang sederhana sampai ke yang lebih
komprehensif. Adapun tujuan bimbingan dan konseling yaitu: Secara umum tujuan
dari pelayanan bimbingan dan konseling adalah agar siswa dapat:
1.
Mengenal arti dan
tujuan ibadah
2.
Mengenal alasan
perlunya mentaati aturan atau norma yang berlaku
3.
Mempelajari cara-cara
pengambilan keputusan dan permasalahan
Sedangkan tujuan
khusus bimbingan dan konseling dirumuskan dalam bentukkompetensi-kompetensi
yang dikembangkan dengan menggunakan hasil penyebaran ITP (Inventory Tugas
Perkembangan) adalah sebagai berikut:
1.
Landasan hidup religious
a. Siswa
meyakini bahwa agama adalah sebagai pedoman hidup
b. Siswa
mampu untuk mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan terhadapTuhan dalam
kehidupan sehari-hari
c. Siswa
mampu mentaati nilai-nilai yang terkandung dalam agama
d. Siswa
dapat melaksanakan ibadah sesuai dengan aturan yang berlaku
2.
Landasan Perilaku Etis
a. Siswa
mampu bersikap sopan dan santun
b. Siswa
mampu mentaati segala peraturan yang berlaku di lingkungannnya
c. Siswa
mampu saling menghormati dengan orang lain
3.
Kematangan Intelektual
a. Siswa
mampu bersikap rasional dalam mengambil suatu keputusan
b. Siswa
mampu membedakan antara hak dan kewajiban
c. Siswa
mampu membedakan antara yang benar dan salah
d. Komponen
Programa.
F. Komponen Program
Dari tujuan
diatas maka dapat ditetapkan aktivitas –aktivitas yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan kedalam komponen – komponen program. Seperti :
1. Layanan
Dasar ( layanan terprogram )
Upaya
pemahaman, fasilitasi, penyesuaian, pencegahan, pemeliharaan, dan pengembangan.
Seperti Focus upaya pemahaman dan pemeliharaan Konseling membantu siswa agar :
a. Siswa/siswi
memiliki kesadaran diri dalam mengenal dan menggambarkan dirinya, baik melalui
penampilan, sikap, maupun sifat/karakternya.
b. Siswa/siswi
mampu menghargai orang lain.
c. Siswa/siswi
mampu memiliki rasa tanggung jawab
d. Siswa/siswi
mampu bersosialisasi dengan baik.
2. Layanan
Responsif (layanan segera / idential)
Layanan
responsive adalah layanan yang diperluka oleh sebagian siswa/siswi karena
mengalami hambatan atau masalah baik dari dalam dirinya sendiri maupun
lingkungannya / luar dirinya sebagai upaya perbaikan, penyembuhan,
pemeliharaan, dan penyesuaian kembali. Seperti Focus upaya perbaikan dan
penyesuaian kembali:
a. Siswa/siswi
yang menunjukan prestasi belajar rendah.
b. Siswa/siswi
yang mengalami goncangan diri yang terjadi secara tiba – tiba dan mempengaruhi
absensi.
c. Siswa/siswi
yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas –tugas sekolah.
d. Siswa/siswi
yang mengalami kesulitan dalam memiliki keterampilan.
3. Perencanaan
Individual
Layanan
perencanaan individual adalah layanan yang ditujukan untuk memfasilitasi
siswa/siswi dalam menetapkan keputusan yang bermakna dalam karier, sebagai
upaya fasilitasi, penyaluran, pengadaptasian, dan penyesuaian. Seperti Focus
pengembangan:
a. Mengembangkan
kemampuan siswa/siswi dalam menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam dirinya.
b. Mengembangkan
kemampuan siswa/siswi dalam merencanakan penyelasaian tugas akademik.
c. Mengembangkan
kemampuan siswa/siswi dalam mengenali dan mencari bakat/keterampilan yang
berada di dalam dirinya.
d. Mengembangkan
kemampuan siswa/siswi dalam menghadapi masalah dan goncangan dalam
kehidupannya.
4. Dukungan
Sistem
Dukungan
system merupakan upaya memfasilitasi terselenggaranya layanan bimbingan dan
konseling secara optimal. Dukungan sistem ini meliputi aspek-aspek: (a) pengembangan
jejaring (networking), (b) kegiatan manajemen, (c) riset dan pengembangan.
a.
Pengembangan Jejaring (networking)
Pengembangan jejaring menyangkut kegiatan konselor yang
meliputi (1) konsultasi dengan guru-guru, (2) menyelenggarakan program
kerjasama dengan orang tua atau masyarakat, (3) berpartisipasi dalam
merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan Sekolah/Madrasah, (4)
bekerjasama dengan personel Sekolah/Madrasah lainnya dalam rangka menciptakan
lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi perkembangan konseli, (5)
melakukan penelitian tentang masalah-masalah yang berkaitan erat dengan
bimbingan dan konseling, dan (6) melakukan kerjasama atau kolaborasi dengan
ahli lain yang terkait dengan pelayanan bimbingan dan konseling.
b.
Kegiatan Manajemen
Kegiatan manajemen merupakan berbagai upaya untuk
memantapkan, memelihara, dan meningkatkan mutu program bimbingan dan konseling
melalui kegiatan-kegiatan:
1)
Pengembangan Profesionalitas
Konselor secara terus menerus berusaha untuk memutakhirkan
pengetahuan dan keterampilannya melalui (a) in-service training, (b) aktif
dalam organisasi profesi, (c) aktif dalam kegiatan-kegiatan ilmiah; seperti
seminar dan workshop (lokakarya), atau (d) melanjutkan studi ke program yang
lebih tinggi (Pascasarjana).
2)
Pemberian Konsultasi dan
Berkolaborasi
Konselor perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan
guru, orang tua, staf Sekolah/Madrasah lainnya, dan pihak institusi di luar
Sekolah/ Madrasah (pemerintah, dan swasta) untuk memper-oleh informasi, dan
umpan balik tentang pelayanan bantuan yang telah diberikannya kepada para
konseli, menciptakan lingkungan Sekolah/Madrasah yang kondusif bagi
perkembangan konseli, melakukan referal, serta meningkatkan kualitas program
bimbingan dan konseling. Dengan kata lain strategi ini berkaitan dengan upaya
Sekolah/ Madrasah untuk menjalin kerjasama dengan unsur-unsur masyarakat yang
dipandang relevan dengan peningkatan mutu pelayanan bimbingan. Jalinan
kerjasama ini seperti dengan pihak-pihak (1) instansi pemerintah, (2) instansi
swasta, (3) organisasi profesi, seperti ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling
Indonesia), (4) para ahli dalam bidang tertentu yang terkait, seperti psikolog,
psikiater, dokter, dan orang tua konseli, (5) MGBK (Musyawarah Guru Bimbingan
dan Konseling), dan (6) Depnaker (dalam rangka analisis bursa kerja/lapangan
pekerjaan).
3)
Manajemen Program
Suatu program pelayanan bimbingan dan konseling tidak
mungkin akan terselenggara, dan tercapai bila tidak memiliki suatu sistem
pengelolaan (manajemen) yang bermutu, dalam arti dilakukan secara jelas,
sistematis, dan terarah.
c.
Strategi Dukungan Sistem
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan program
bimbingan dan konseling di SMP Agum Sejahtera di bagi dari 3 bagian yaitu :
a. Dilihat dari populasinya berjumlah
356 siswa
b. Dilihat dari segi substansinya
layanan bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut :
1) Bimbingan pribadi
2) Bimbingan Social
3) Bimbingan Belajar
4) Bimbingan Karier/ pekerjaan
c. Dilihat dari segi layanan bimbingan
dan konseling dibagi menjadi 7 layanan yaitu :
1) Layanan orientasi
2) Layanan informasi
3) Layanan penempatan dan penyaluran
4) Layanan pembelajaran
5) Layanan konseling individual
6) Layanan konseling kelompok
7) Layanan bimbingan kelompok
Dilengkapi dengan
5 satuan pendukung yaitu :
1) Alih tangan kasus
2) Kunjungan rumah (home visit)
3) Pengayaan dan perbaikan
4) Konferensi kasus
5) Instrumentasi bimbingan dan
konseling
Layanan bimbingan dan konseling ini
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran layanan bimbingan serta karakteristik
perkembangan siswa dalam aspek pribadi, social, pembelajaran dan karier. Selain
itu juga dapat diperhatikan kebutuhan siswa dari masing – masing tingkat kelas.
G. Rencana Operasional
Rencana kegiatan
yang diperlukan untuk menjamin program bimbingan dan konseling dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien
1. Persiapan
a. Penyusunan
Prosata Jenjang (termasuk Program & Alokasi waktu)
b. Pembuatan
Program Satuan Pelajaran (termasuk LKS)
c. Penyediaan
Fasilitas (ruang BK, meja dan kursi, lemari, papan tulis, dsb)
2.
Pengumpulan Data
a. Observasi
(individual dan kelompok)
b. Interview
(langsung dan tidak langsung)
c. Angket
(siswa dan orang tua)
d. Tes
Psikologis (kemampuan, bakat, minat, dsj)
e. Hasil
Prestasi Belajar (nilai ulangan, nilai raport)
f. Daftar
kehadiran dan absensi
g. Laporan
kasus (dari Guru, orang tua, teman, dsb
3. Layanan
Bimbingan dan Konseling yang diberikan
a. Layanan
Orientasi
b. Layanan
Informasi
c. Layanan
Bimbingan Penetapan dan Penyaluran
d. Layanan
Bimbingan Belajar, Karir, Pribadi, Sosial
e. Layanan
Bimbingan Kelompok/Klasikal
f. Layanan
Konseling Individual
g. Layanan
Konseling Kelompok
4.
Konsultasi
a. Guru-guru
(formal atau informal)
b. Orang
tua (panggilan dari sekolah atau kunjungan ke rumah)
c. Psikolog/Psikiater/Dokter,
dsb (sifatnya referal)
5. Pertemuan / Rapat
a. Rapat
rutin Bidang BK
b. Kegiatan
Sanggar
c. Pertemuan
Guru BK antar jenjang
6. Pelatihan
/ Penataran
Dengan tujuan meningkatkan wawasan
pengetahuan dan keterampilan Guru BK.
H. Tema dan Topik
Berdasarkan data-data yang didapatkan dari hasil
dari penyebaran inventori tugasperkembangan siswa membutuhkan materi-materi
layanan bimbingan sebagai berikut :
No
|
TUGAS
PERKEMBANGAN
|
MATERI
YANG DIKEMBANGKAN
|
1
|
Landasan Hidup Religius
|
a. Pengembangan
sikap dalam meyakini agama yangmerupakan pedoman hidup
b. Pengembangan
pengetahuan tentang ilmu agama
c. Pengembangan
sikap dalam mengamalkan nilai-nilai agama dalam kehidupansehari-hari
|
2
|
Landasan Perilaku Etika
|
a. Pengembangan
sikap sopan dan santun
b. Pengembangan
sikap mentaati segala peraturan yang berlaku di lingkungannnya
c. Pengembangan
sikap saling menghormati dengan orang lain
|
3
|
Kematangan Intelektual
|
a. Siswa
mampu bersikap rasional dalam mengambil suatu keputusan
b. Siswa
mampu membedakan antara hak dan kewajiban
c. Siswa
mampu membedakan antara yang benar dan salah
|
I.
Satuan
Layanan
SATUAN KEGIATAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
No.
Kegiatan
|
01
|
Nama
Kegiatan
|
Siapa aku?
|
Bidang
Bimbingan
|
Bimbingan Pribadi - Sosial
|
Standar
Kompetensi
|
Menghargai diri sendiri dan orang
lain
|
Tujuan
|
1. Siswa mampu mengenali diri sendiri
dan orang lain secara lebih mendalam.
2. Siswa mampu mengidentifikasi
sikap, kelemahan, dan kekuatan pribadi.
|
Topik/
Materi
|
Konsep Diri Itu Apa?
|
Kelas/
Waktu/ Semester
|
VII/ 1 x 40 Menit/ 1 (satu)
|
Strategi
Layanan/ Teknik
|
Bimbingan kelompok/ Diskusi/
Permainan
|
Media/
Alat yang digunakan
|
Kertas dan Alat tulis
|
Prosedur/ Langkah- langkah
1.
Tahap awal
|
a. Konselor menciptakan suasana
interaksi yang kondusif untuk mencapai tujuan permainan.
b. Konselor mengembangkan komitmen
agar proses permainan dapat terselenggara dengan baik.
c. Konselor menjelaskan secara
singkat kepada siswa tentang konsep diri.
d. Konselor memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya apabila ada yang belum jelas.
|
2.
Tahap Transisi
|
a. Konselor mencairkan suasana dan
memantapkan kesiapan konseli untuk memasuki permainan dengan kegiatan ice
breaking “Ikuti Apa Yang Saya Katakan”
1)
Konselor mengarahkan siswa untuk memperhatikan konselor,
kata kuncinya adalah instruksi “Ikuti Apa Yang Saya Katakan” siswa
disuruh mengikuti kata- kata Konselor.
2)
Konselor memilih beberapa kata untuk disebutkan dan
diulang sampai beberapa kali, misalnya ayam- ayam, itik- itik, ayam itik,
itik ayam.
3)
Setelah beberapa kali maka konselor akan menyuruh siswa
menghitung, ada berapa ayam?
4)
Permainan akan
diulangi dengan tetap menyebutkan instruksi dari permainan ini sampai siswa
menyadari kesalahan siswa bahwa yang disuruh bukan menghitung jumlah ayam
atau itiknya namun mengikuti yang dikatakan konselor.
b.
Konselor mengintruksikan siswa untuk mempersiapkan alat
tulis berupa selembar kertas dan pena. Konselor menjelaskan tentang peraturan
permainan dalam Kuis Kokologi , antara lain:
1)
Dengarkan dan cermati apa yang saya katakan.
2)
Saya tidak akan mengulang soal lebih dari dua kali.
3)
Katakan hal pertama yang muncul di kepala kalian.
4)
Pilihlah jawaban yang sesuai dengan mata pikiran dan hati
nurani kalian.
5)
Jangan berusaha mengira-ngira jawaban
6)
Jujurlah dengan diri sendiri
7)
Tetaplah berpikiran terbuka
c. Konselor mengatakan bahwa
konselor akan membacakan soal dan jawaban dan siswa hanya menulis
pilihan jawaban dari soal yang dibacakan oleh konselor.
d. Konselor memberikan relaksasi ringan agar
siswa merasa tenang dan memberi isyarat bahwa Kuis Kokologi akan
segera dimulai.
|
3. Tahap kerja
a. Eksperientasi
b. Identifikasi
c. Analisa
d. Generalisasi
|
a. Konselor memulai games dengan
membaca beberapa soal dengan jelas dan siswa menuliskan jawaban pada kertas
masing- masing.
b. Konselor membacakan arti jawaban
dari masing- masing siswa.
a. Apakah yang anda rasakan ketika
anda melakukan Ice Breaking?
b. Apakah ada kesulitan ketika
melakukan Ice breaking?
c. Bagaimana perasaan anda ketika
mengetahui hasil dari kuis Kokologi?
d. Apakah arti dari jawaban
kuis yang kalian pilih tadi menggambarkan tentang diri anda yang
sebenarnya?
Apakah hal yang baru anda dapatkan setelah mengikuti
kegiatan tersebut?
a. Apakah hal tersebut dapat berpengaruh
terhadap pemahaman anda tentang diri anda?
b. Apakah anda merasa anda sudah
mengenali diri anda?
Apakah
ada rencana yang ingin anda lakukan setelah anda mengenal diri anda?
a. Langkah apa yang akan anda tempuh
setelah anda telah mengenali diri anda?
|
4. Tahap penutup/ Terminasi
a.
Refleksi umum
b.
Tindak Lanjut
|
Sebutkan kelemahan dan kelebihan
anda?
Usaha apa yang akan anda lakukan
dalam kehidupan sehari- hari untuk mengembangkan kelebihan yang anda
miliki?
|
5.
Evaluasi
|
a. Konselor mengamati ekspresi wajah
dan gesture siswa sebelum, selama, dan setelah kegiatan.
b. Kegiatan ini dapat untuk
menstimulus pemahaman siswa tentang konsep dirinya.
c. Setiap siswa belajar mengenali dan
menerima tentang kekurangan dan kelebihan dirinya.
|
6. Materi layanan
|
Terlampir
|
Bogor,
Januari 2015
Mengetahui,
Kepala Sekolah
|
Konselor
|
(.....................................................)
|
(.....................................................)
|
Lampiran
KONSEP DIRI ITU APA?
Konsep diri berasal dari bahasa
inggris yaitu Self Concept: merupakan konsep mengenai diri individu yang
meliputi bagaimana seseorang memandang , memikirkan, dan menilai dirinya
sehingga tindakan- tindakanya sesuai dengan konsep tentang dirinya. Konsep diri
merupakan penentu sikap individu dalam bertingkah laku, artinya apabila
individu cenderung berpikir akan berhasil, maka hal ini merupakan kekuatan atau
dorongan yang akan membuat individu menuju kesuksesan. Sebaliknya jika individu
berpikir akan gagal, maka hal ini sama saja mempersiapkan kegagalan bagi
dirinya. Maka dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah cara pndang menyeluruh
tentang dirinya, yang meliputi kemampuan yang dimiliki, perasaan yang dialami,
kondisi fisik dirinya maupun lingkungan terdekatnya.
A.
Faktor- Faktor Pembentuk Diri
Menurut Argyle (Handry dan Heyes,
1989) berpendapat bahwa terbentuknya konsep diri dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain :
1. Reaksi terhadap orang lain.
2. Perbandingan dengan orang lain.
3. Peranan seseorang.
4. Identifikasi terhadap orang lain.
B.
Aspek - Aspek diri
Isi Konsep diri menurut pandangan
Berzonsky (dalam burns, 1993) terdiri atas:
1. Aspek fisik, meliputi penilaian
inividu terhadap sesuatu yang dimilikinya.
2. Aspek Sosial, meliputii bagaimana
peranan sosial yang dimainkan oleh inidividu dan sejauh mana penilaian terhadap
kerjanya.
3. Aspek moral, meliputi nilai- nilai
dan prinsip- prinsip yang memberi arti dan arah bagi kehidupan seseorang.
4. Aspek psikis, meliputi pikiran,
perasaan dan sikap individu terhadap dirinya sendiri.
C.
Macam - Macam Diri
Individu ada yang mempunyai konsep
diri yang positif dan ada yang mempunyai konsep diri yang negatif. Tanda-
tanda individu yang memiliki konsep diri yang positif, antara lain:
1. Yakin akan kemampuan dalam mengatsi
masalah.
2. Merasa setara dengan orang lain.
3. Menerima pujian tanpa rasa malu.
4. Menyadari bahwa setiap orang
mempunyai berbagai perasaan keinginan serta perilaku yang tidak seharusnya
disetujui oleh masyarakat.
Sedangkan tanda- tanda individu yang
memiliki konsep diri yang negatif, antara lain:
1. Peka terhadap kritik.
2. Responsif sekali terhadap pujian.
3. Cenderung bersikap hiperkritis.
4. Cenderung merasa tidak disenangi
oleh orang lain.
5. Bersikap pesimis terhadap kompetisi.
C. KUIS KOKOLOGI
1. Bayangkan langit biru yang cerah
tanpa awan. Dengan membayangkannya saja akan memberikan sedikit semangat.
Sekarang alihkan mata pikiran kamu untuk melihat pemandangan. Yang mana dari
pemandangan di bawah ini yang paling menyenangkan dan membuat kamu merasa
santai..
a. Dataran
yang dipenuhi salju putih.
b. Lautan
biru.
c. Gunung
yang hijau.
d. Padang
yang dipenuhi bunga berwarna kuning.
2. Suatu hari ada seekor burung
berwarna biru yang cantik tiba-tiba masuk kerumahmu dan terperangkap
didalamnya, kamupun berniat untuk memeliharanya, namun ada suatu keanehan yang
terjadi pada burung tersebut. pada hari pertama warna burung tersebut berubah dari
biru menjadi kuning, hari kedua berubah lagi dari kuning menjadi merah terang,
hari ketiga berubah lagi menjadi hitam. Kira-kira di hari ke 4 dia berubah
menjadi warna apa ya..?
a. Tetap
Hitam.
b. Kembali
menjadi warna biru.
c. Warna
putih.
d. Warna
emas.
3. Bayangkan diri anda sedang berjalan
menyusuri kota . Hari itu sangat indah. Anda sedang berangan-angan. Anda
berbelok ke arah jalan yang tidak pernah dilewati sebelumnya. Selagi berjalan,
anda melewati rumah yang indah diseberang jalan. Anda berhenti sejenak untuk
mengagumi rumah yang indah itu dan memperhatikan pintunya terbuka setengah.
Mengapa pintu itu sedikit terbuka?
a. Rumah itu
dirampok.
b. Pemiliknya
lupa mengunci
c. Pemiliknya
berada di dalam
4.
Sebuah pot tanaman yang ada di balkon jatuh. Anda segera
keluar untuk melihat kerusakannya. Apa yang anda lihat?
a. Tanaman
jatuh dan tetap utuh
b. Pot rusak,
tapi tanaman tidak rusak.
c. Pot dan
tanaman rusak tanpa dapat diperbaiki
d. Karena
alasan tertentu, pot dan tanaman tidak terlihat
5. Bayangkan anda sedang tersesat di
hutan yang gelap dan mulai merasa lapar ketika tiba-tiba bertemu dengan rumah
yang terbuat dari permen. Setelah memeriksa daerah itu untuk memastikan tidak
ada nenek sihir yang bersembunyi, anda mulai siap mengambilnya. Bagaimana anda
menyantap rumah permen itu?
a. Saya mulai
makan apa saja yang kelihatan
b. Saya
berusaha mencoba sebanyak mungkin permen yang kujumpai
c. Saya
menemukan permen kesukaan dan tetap akan makan itu saja
d. Saya tidak
suka permen
JAWABAN:
1.
Pemandangan di bawah langit Biru.
Pemandangan yang kamu bayangkan
berlawanan dengan langit biru yang cerah menunjukkan sebuah bakat tersembunyi
berada di kedalaman pikiran kamu yang tidak terganggu.
a.
Dataran
yang dipenuhi salju Putih.
Kamu diberkati oleh sensitivitas
khusus yang membuatmu mengerti dengan pandangan sekilas dan menguraikan masalah
yang rumit tanpa membutuhkan bukti atau penjelasan. Kamu memiliki kemampuan
untuk membuat keputusan dan bahkan menjadi seorang Visioner. percayailah selalu
intuisimu yang pertama, mereka akan menuntunmu dengan baik.
b.
Lautan Biru
Kamu memiliki bakat alami untuk hubungan antar pribadi.
orang-orang menghormati kemampuanmu berkomunikasi dengan orang lain dan cara
kamu membantu bermacam-macam kelompok bersama-sama. hanya dengan berada disana,
kamu membantu orang lain bekerja dengan lebih lancar dan efisien, membuatmu
menjadi seorang anggota yang sangat berharga dalam suatu proyek atau tim.
Ketika kamu berkata ” bagus. teruskan kerjamu yang baik,” orang-orang tahu kamu
mengatakan yang sebenarnya. jadi kata-kata itu sangat berarti bagi mereka yang
mendengarkannya.
c.
Gunung Yang Hijau.
Bakat kamu adalah berkomunikasi yang ekspresif. Kamu selalu
dapat menemukan kata-kata untuk mengekspresikan apa yang dirasakan. orang-orang
segera menyadari itu juga sama persis dengan yang mereka rasakan. mereka
berkata bahwa berbagi kebahagiaan semakin menjadi berlipat ganda, sementara
berbagi duka membuat kita semakin terpisah. Kamu nampak selalu dapat menolong
orang lain dan menemukan sisi yang benar dalam komunikasi.
d.
Padang
yang penuh dengan bunga berwarna Kuning.
Kamu adalah sumber pengetahuan dan kreativitas, penuh dengan
gagasan dan potensi yang hampir tak terbatas. tetaplah menyesuaikan diri
terhadap perasaan orang lain dan jangan pernah berhenti membangun mimpi. tidak
ada apapun yang tidak bisa anda capai.
2.
Si Burung Biru yang berubah warna
a.
Burung
tetap bewarna Hitam.
Jika jawabanmu burung tetap berwarna
hitam, ini menggambarkan bahwa kamu adalah seorang yang memilik pandangan yang
pesimis. Apakah kamu cenderung percaya bahwa sekali situasi menjadi buruk maka
tidak akan kembali normal?. Mungkin kamu harus mencoba berpikir ”jika situasi
sudah sangat buruk, maka tidak akan berubah menjadi lebih buruk lagi. ingatlah
tidak ada hujan yang tak berhenti dan tidak ada malam yang terus gelap dimana
tidak ada fajar”.
b.
Burung
berubah menjadi biru kembali.
Ini menggambarkan bahwa kamu adalah seorang yang Optimis. Kamu percaya bahwa hidup adalah
campuran antara baik dan buruk. Tidak ada gunanya melawan kenyataan. Kamu
menerima kemalangan dengan tenang dan membiarkan segala sesuatunya berjalan
sesuai dengan jalur tanpa stres atau kuatir. Harapan ini membuat kamu menjalani
gelombang kemalangan tanpa terhanyut di dalamnya.
c.
Burung
berubah menjadi Putih.
Mereka yang mengatakan bahwa burung
akan berubah warna menjadi putih dalah orang tenang dan tegas dibawah tekanan.
Kamu tidak perlu menghabiskan waktu hanya untuk resah dan
tidak mengambil keputusan ketika krisis timbul. jika situasi memburuk, kamu
merasa lebih baik membuang kekalahan dan mencari cara baru mencapai sasaran
daripada berhenti dalam kesedihan yang tak perlu. pendekatan proaktif ini
berarti segala sesuatu secara alami berjalan sesuai keinginan.
d.
Burung
berubah menjadi warna Emas.
Mereka yang berkata burung akan
berubah menjadi warna emas adalah seseorang yang tidak memiliki rasa takut.
Kamu tidak mengenal tekanan. Bagi kamu, setiap krisis adalah sebuah kesempatan.
Kamu dapat dibandingkan dengan Napoleon, yang berkata “…Mustahil : Kata itu
bukan bahasa perancis.” Tapi berhati-hatilah untuk tidak membiarkan kepercayaan
diri yang tidak terbatas mengalahkan anda. Ada batas yang tipis antara tidak
memiliki rasa takut dengan membabi buta.
3.
Pintu terbuka
Dalam alam bawah sadar, alasan
mengapa membayangkan pintu terbuka berhubungan dengan cara membuka diri dan
menyingkap kelemahan anda terhadap orang lain.
a.
Rumah itu
dirampok
Anda cepat
mengambil anggapan terburuk di setiap situasi. Sifat ini terlihat sebagai bukti
yang jelas ketika ternyata benar-benar terjadi sesuatu. Anda tidak pernah
bingung dalam menghadapi saat-saat genting, tetapi hanya terlalu sibuk karena
panik. Jadi lain kali jika bencana datang, miliki pikiran jernih. Ingatlah
selalu untuk terlebih dahulu mengambil napas panjang dan menghitung sampai
sepuluh. Baru anda boleh pingsan.
b.
Pemiliknya
lupa mengunci
Anda bukan
tipe orang yang terhanyut dalam situasi genting. Sebaliknya, anda sangat
santai, bahkan tidak memperhatikan situasi genting muncul. Kesalahan yang anda
buat lebih banyak disebabkan kelalaian, bukannya maksud yang buruk. Tapi hasil
akhirnya bagi anda (dan orang lain) adalah sama.
c.
Pemiliknya
berada di dalam, sedang menyapu pintu masuk
Anda mungkin nampak seperti orang yang santai. Tapi tidak
pernah membiarkan diri lengah. Memiliki kesiagaan konstan seperti itulah yang
membuat diri anda menjadi dewasa seperti sekarang. Tentu saja anda masih
memiliki kelemahan yang bersifat manusiawi, hanya saja jangan memperlihatkannya
ke seluruh dunia.
4.
Pot jatuh
Kehidupan pot bunga yang terjaga
berhubungan dengan sisi karakter tersembunyi anda yang terjaga. Selain itu juga
berhubungan dengan cara anda menahan dunia memasuki kehidupan sosial anda.
a.
Tanaman
jatuh dan tetap utuh
Anda
terlihat kuat dan percaya diri serta selalu ingin mendemonstrasikan ketenangan
di tengah-tengah masalah. Dibalik wajah yang keras, anda adalah seseorang yang
lebih peduli menjaga citra.
b.
Pot rusak,
tapi tanaman tidak rusak
Anda
nampak tenang dan tidak dapat diganggu orang lain. Kenyataannya anda tidak suka
menunjukkan emosi. Perasaan yang tertutup semakin besar. Tidak ada pot yang
dapat menampung mereka selamanya.
c.
Pot dan
tanaman rusak tanpa dapat diperbaiki
Anda
nampak pandai bicara dan tidak mau menonjolkan diri. Tapi “pendengar alamiah’
itu sedang berteriak meminta kesempatan bersinar di panggung utama. Anda hanya
menunggu kesempatan untuk keluar dari tempat yang mengurung anda.
d.
Karena
alasan tertentu, pot dan tanaman tidak terlihat
Anda pintar menciptakan kesenangan dan
membuat orang lain tertawa. Anda fasih menyembunyikan keseriusan. Bahkan sisi
pemalu anda tidak ditunjukkan kepada dunia.
5.
Rumah Permen
Dalam tingkat perilaku, cara
mendekati rumah permen menyingkap pendekatan anda terhadap persahabatan.
a.
Saya mulai
makan apa saja yang kelihatan Anda selalu berterus terang dalam berurusan
dengan dunia.
Nyaris
seperti seorang anak yang polos. Pendekatan langsung ini membuat anda mudah
dimengerti dan diterima orang lain. Sadari bahwa tidak semua orang memiliki
sifat polos dan jujur seperti anda. Kadang-kadang kejujuran membuat anda
sedikit terlalu dapat dipercaya. Anda dikenal sebagai orang yang terburu-buru.
b.
Saya
berusaha mencoba sebanyak mungkin permen yang kujumpai.
Dunia penuh dengan manusia. Anda tidak keberatan bertemu
dengan mereka semua. Anda ahli menemukan kualitas yang baik dalam diri orang
lain. Tapi keinginan anda mencicipi sedikit juga dapat dinilai sebagai
ketidaksediaan terlibat terlalu dalam dengan satu orang. Memang bagus dapat
menikmati segala jenis rasa. Ada saatnya anda akhirnya harus mengaku kepada
seseorang “kau adalah orang yang paling baik dari semuanya”.
c.
Saya menemukan permen kesukaan dan
tetap akan makan itu saja.
Jika dapat
menemukan satu orang saja di dunia yang punya minat, selera, dan aspirasi
seperti anda, itu sudah cukup. Dapat menemukan seseorang yang melihat dunia
sama seperti anda adalah suatu hal yang indah. Tapi dengan membatasi diri
dengan satu rasa dalam hubungan, anda mungkin sedang menjauhkan diri dari
pengalaman indah diseluruh dunia.
d.
Saya tidak suka permen
Anda mempunyai pandangan bahwa
mundur dari kerumunan orang banyak adalah sangat baik buat diri sendiri. Dalam
berusaha memisahkan diri, anda kadang
terlihat sebagai seseorang yang terlalu keras untuk terlihat berbeda. Ingat, orang yang paling takut dianggap sebagai orang biasa adalah mereka yang cocok dengan deskripsi tersebut, yaitu dianggap sebagai orang biasa.
terlihat sebagai seseorang yang terlalu keras untuk terlihat berbeda. Ingat, orang yang paling takut dianggap sebagai orang biasa adalah mereka yang cocok dengan deskripsi tersebut, yaitu dianggap sebagai orang biasa.
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
1. Topik Permasalahan/Bahasan
|
Cara belajar Efektif dan Efisien
|
|
2. Bidang Bimbiingan
|
Bimbingan Belajar
|
|
3. Jenis Layanan
|
Orientasi
|
|
4. Fungsi Layanan
|
Agar siswa dapat menggunakan waktu belajar yang
baik.
|
|
5. Tugas Perkembangan
|
Mempersiapkan diri menerima dan bersikap positif
serta dinamis terhadap perubahan Belajar.
|
|
6. Kompetensi Dasar
|
Memilih cara belajar yang efektif dan efisien.
|
|
7. Rumusan Masalah
|
Melakukan tehnik belajar secara efisien.
|
|
8. Tujuan/hasil yang ingin dicapai
|
Agar siswa mendapatkan nilai yang baik.
|
|
9. Sasaran Layanan
|
Siswa/siswi kelasVII
|
|
10. Metode
|
Ceramah
|
|
11. Tempat Layanan
|
Kelas VII/Aula/Ruang BK
|
|
12. Waktu Hari/Tgl
|
40 menit
|
|
13. Penyelenggara
|
Guru BK
|
|
14. Pihak yang ikut serta
|
Wali Kelas dan Guru Mata Pelajaran
|
|
15. Alat/Sarana
|
OHP, Buku Raport,Buku Modul Bimbingan dan
Konseling kelas VII (menyongsong masa depan yang cerah)
|
|
16. Rencana Penilaian
|
||
17. Tindak Lanjut
|
Melihat hasil ulangan harian dan mid semester.
|
|
18. Layanan Pendukung
|
||
19. Catatan Selama Layanan
|
Berjalan dengan baik dan lancar.
|
|
Mengetahui:
Kepala Sekolah
(.............................................)
|
Bogor, Januari 2015
Konselor
(.............................................)
|
|
Nama
Sekolah : SMP Agum Sejahtera
Inti
Layanan : Pemahaman Diri Melalui Bimbingan dan Konseling
Kelas : VIII A
Semester
/ Tahun Pelajaran : 4/ 2013/2014
Tanggal
Pelaksanaan : 12 April 2014
Alokasi
Waktu : 1 x 45 menit
Bidang
Bimbingan : Pribadi
Jenis
Layanan : Informasi
Pokok
Bahasan : Pengembangan sikap tanggung jawab
Indikator
1. Mengetahui dan memahami pentingnya
sikap tanggung jawab
2. Memiliki sikap tanggung jawab
terhadap diri sendiri maupun orang lain
Karakter : Tanggung
jawab, bijaksana, dan patuh/taat
Tujuan Layanan
1. Standar
kompetensi : Pemahaman mengenai sikap tanggung
jawab
2. Kompetensi
dasar
a.
Mampu memahami pentingnya sikap tanggung jawab
b.
Memiliki sikap tanggung jawab baik pada diri sendiri maupun
orang lain
Tujuan
Pokok Layanan
1. Siswa mengetahui dan memahami
pentingnya sikap tanggung jawab
2. Siswa memiliki sikap tanggung jawab
terhadap diri sendiri maupun orang lain
Strategi
Layanan : Tanya jawab,diskusi, presentasi, dan ceramah
Kegiatan
Layanan
1. Kegiatan
Awal
a.
Salam pembuka dan berdoa
b.
Perkenalan
c.
Absensi
d.
Memotivasi siswa
e.
Tujuan layanan
2. Kegiatan
Inti
a. Eksplorasi
1) Membaca buku modul
2) Membaca petunjuk
b. Elaborasi
1) Menjelaskan pentingnya sikap
tanggung jawab
2) Menjelaskan sikap tanggung jawab
terhadap diri sendiri maupun orang lain
3) Menjelaskan manfaat dari sikap
tanggung jawab
c. Konfirmasi
1) Siswa secara individu melakukan
tanya jawab ,serta menggali minatnya
2) Siswa mempresentasikan hasil
kerjanya
3) Menyimpulkan hasil diskusi yang
dikuatkan oleh guru BK
3. Kegiatan
Akhir
a.
Informasi kegiatan layanan lebih lanjut
b.
Memberi tugas yang akan datang
c.
Penutup
Alat/ Media/ Sumber Belajar
1. Alat/
Bahan : Whiteboard, spidol , slide
powerpoint, LCD, Lembar tugas
2. Sumber
Belajar : Buku Konsep Dasar BK Belajar
Evaluasi
dan Tindak Lanjut
1. Evaluasi
a. Laiseg
1) Evaluasi proses
2) Evaluasi hasil
b. Laijapen : Siswa memiliki sikap tanggung
jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain
c. Laijapang : Siswa dapat menerapkan dan
mengembangkan sikap tanggung jawab
2. Tindak
Lanjut
Pengamatan perkembangan peserta
didik dan memberikan layanan konseling individu/kelompok bagi mereka yang
bermasalah yang berkaitan dengan topik.
Lampiran
1. Materi
2. Instrumen evaluasi
Bogor, Januari 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah
|
Perencana kegiatan layanan
Guru BK,
|
(........................................)
|
(........................................)
|
,
,
Lampiran
MATERI PENGEMBANGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB
A.
Pengertian tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus bahasa
indonesia adalah, keadaan wajib menaggung segala sesuatunya. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa indonesia adalah berkewajiban
menaggung, memikul,menanggung segala sesuatunya,dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya
yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab itu
bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap
manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu
adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang
berbuat.
B.
Macam-Macam Tanggung Jawab
1.
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri
menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam
mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
2.
Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil.
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain
yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab
kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi
tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, dan
kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap
Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial.
C.
Kenapa kita harus menjadi orang yang bertanggung
jawab ???
Manusia memang pada
dasarnya harus tau keuntungan terlebih dahulu baru mereka akan
menerima dan menjalani suatu sikap ataupun sifat tanggung jawab. Banyak sekali
manfaat dan keuntungan bila kita menjadi orang yang bertanggung jawab, di
antaranya kita akan menjadi orang yang di percaya orang lain, menjadi
orang yang di prioritaskan, menjadi orang yang percaya diri, dan menjadi
sandaran bagi orang orang karena mereka melihat diri kita mampu
bertanggung jawab atas segala sesuatunya.
Memang menjadi orang
yang bertanggung jawab tidaklah mudah, misal dalam pekerjaan saja, terkadang
beban ataupun pekerjaan yang di timpakan pada diri kita dan sudah seharusnya
kita selesaikan dan menjadi tanggung jawab kita sepenuhnya baik atas kesalahan
maupun kebaikan yang di terima. Tapi terkadang bila datang kebaikan, pujian
maupun kesuksesan dalam pekerjaan kita akan bangga dan merasa diri mampu
menyelesaikan dengan tanggung jawab, namun bila ada kesalahan terkadang lempar
batu sembunyi tangan alias melemparkan kesalahan pada orang lain, padahal
seharusnya itu menjadi tanggung jawab kita sepenuhnya.
D.
Manfaat Tanggungjawab Terhadap Manusia Dalam Kehidupan
Setelah kita melaksanakan
tanggungjawab dalam kehidupan, ada beberapa manfaat yang akan kita rasakan
dalam kehidupan sehari – hari :
1.
Menumbuhkan rasa disiplin yang tinggi
2.
Dapat menghargai waktu
3.
Dapat dipercaya oleh orang lain baik dalam sisi pekerjaan
ataupun yang lainnya
4.
Kesuksesan cepat di raih
5.
Memperoleh kebahagiaan
6.
Mampu berbuat adil dan mencoba untuk adil
INSTRUMEN
PENILAIAN
Rencana Penilaian : Penilaian Segera
(Laiseg)
A.
Evaluasi
Proses (Observasi di kelas)
No
|
Indikator
yang diamati
|
3
|
2
|
1
|
1
|
Partisipasi
peserta didik dalam mengikuti layanan
|
|
|
|
2
|
Keaktifan
peserta dalam mengikuti layanan
|
|
|
|
3
|
Kemampuan
mengeluarkan pendapat
|
|
|
|
Jumlah
|
|
|
|
Keterangan
: A :
Baik = Jumlah Skor 7 – 9
B :
Cukup = Jumlah skor 4 – 6
C : Kurang = Jumlah skor 1 – 3
B. Evaluasi Hasil (Tes Tertulis)
1. Apa pengertian dari tanggung jawab
itu?
2. Apa sajakah macam-macam dari sikap
tanggung jawab itu ?
3. Mengapa kita harus memiliki sikap
tanggung jawab?
4. Apakah manfaat dari sikap tanggung jawab
itu?
Bogor, Januari 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah
|
Perencana kegiatan layanan
Guru BK,
|
(........................................)
|
(........................................)
|
Bidang
Bimbingan Akhlak Mulia
Tema/ topik :
Akidah dan Rukun Iman
Waktu :
1 kali pertemuan (2 x 40 menit)
Sasaran :
Siswa kelas VII
Semester :
I (satu)
Kompetensi Pengembangan : Landasan Hidup Religius : Keimanan
Sub kompetensi :
Mengenal arti akidah dan keimanan (pengenalan)
Indikator :
Mampu memaknai arti akidah
Mampu menyebutkan dan memaknai rukun iman.
Tujuan :
Mengembangkan keimanan
Strategi :
Teknik Bimbingan klasikal
Ceramah dan Diskusi, Dinamika Kelompok
Media :
Papan tulis, spidol, kertas
Langkah Layanan
(Pertemuan Pertama)
1. Pembimbing
Menjelaskan Arti Akidah, Keimanan Dan Tauhid
2. Pembimbing
Membuka Sesi Tanya Jawab (Diskusi) Seputar Materi Yang Disampaikan
3. Pembimbing
Meminta Siswa Untuk Merefleksikan Hal Yang Diperoleh Selama Kegiatan
Berlangsung.
Langkah Layanan
(Pertemuan Kedua)
1. pembimbing
meminta siswa untuk berhitung mulai dari satu sampai enam
2. pembimbing
meminta siswa untuk berkelompok sesuai dengan nomor yang telah
disebutkannya.untuk kelompok satu adalah kelompok yang membahas iman kepada
Allah, dst sesuai dengan enam rukun iman yang wajib diyakini.
3. pembimbing
meminta siswa untuk berdiskusi didalam kelompok yang telah dibentuk mengenai
pembahasan yang telah ditetapkan. Waktu diskusi selama 20 menit.
4. pembimbing
meminta setiap kelompok untuk menunjuk juru bicara, sebagai perwakilan kelompok
untuk menyampaikan hasil diskusi kelompok kepada siswa lain
5. pembimbing
mempersilahkan juru bicara setiap kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi
kelompoknya dan meminta siswa dari kelompok lain untuk bertanya atau menaggapi.
6. pembimbing
meminta siswa untuk merefleksikan hal yang diperoleh selama kegiatan
berlangsung.
Evaluasi
1. Input
: apakah materi mengenai akidah, tahid dan rukun iman, tepat untuk
mengembangkan keimanan siswa
2. Proses
: apakah siswa memahami materi : akidah, tahid dan rukun iman.
3. Produk
: apakah siswa memiliki catatan dseputar materi akidah, tahid dan rukun iman.
Bogor, Januari 2015
Mengetahui
Kepala Sekolah
|
Perencana kegiatan layanan
Guru BK,
|
(........................................)
|
(........................................)
|
J.
Evaluasi
1.
Tujuan Evaluasi
Dalam keseluruhan
kegiatan layanan bimbingan dan konseling, penilaian atau evaluasi diperlukan
untuk memperoleh umpan balik terhadap keefektifan layanan bimbingan yang telah
dilaksanakan. Dari informasi hasil penilaian tersebut dapat diketahui sampai
sejauh derajat keberhasilan kegiatan layanan bimbingan dan konseling
tersebut.
2.
Jenis Evaluasi
Ada dua macam kegiatan
penilaian program bimbingan dan konseling, yaitu:
a. Penilaian Proses
Penilan proses yang
dimaksud adalah untuk mengetahui sampai sejauhmana keefektifan layanan
bimbingan dan konseling dilihat dari prosesnya.
b.
Penilaian Hasil
Dimaksudkan untuk memperoleh
informasi keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya .
c.
Aspek Yang Dinilai.
Aspek yang dinilai
baik proses maupun hasil adalah sebagai berikut:
1)
Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan
2)
Keterkasanaan program
3)
Hambatan-hambatan yang dijumpai
4)
Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan
belajar mengajar
5)
Respon siswa, personal sekolah, orang tua, dan
masyarakat terhadap layanan bimbingan
6)
Perubahan kemajuan siswa dilihat dari
pencapaian tujutnlayanan bimbingan, pencapaian tugas- tugas perkembangan dan
hasil - hasil belajar.
7)
Keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah
baik pada studi lanjutan maupun pada kehidupannya dimasyarakat.
3.
Sumber Informasi
Sumber informasi untuk
evaluasi dapat kita peroleh dari siswa, orang tua, kepala sekolah, para wali
kelas, guru mata pelajaran, para pejabat Depdiknas, organisasi profesi
bimbingan (IPBI, ABKIN dll) , sekolah lanjutan dan sebagainya.
4.
Penilaian
Di tingkat sekolah
Kepala Sekolah dibantu pembimbinga khusus, sedangkan di tingkat wilayah kab/kodya
adalah pejabat yang berwenang mengadakan evaluasi terhadap keberhasilan layanan
bimbingan dan konseling.
5.
Teknik Penilaian
Penilaian yang
dilakukan melalui teknik wawancara, observasi, studi documenter, angket, test
analisis hasil kerja siswa.
Penilaian perlu
diprogramkan secara sistamatis dan terpadu. Kegiatan penilaian baik mengenai
proses maupunhasil perlu dianalisis untuk kemudian dijadikan dasar dalan tindak
lanjut untuk perbaikan dan pengembangan program layanan bimbingan dan konseling
selanjutnya
DAFTAR
PUSTAKA
Prayetno, ddk. 2006. pelayanan
bimbingan dan konseling. Buku seri ke II.
Tohirin, 2007. Bimbingan Dan
Konseling Di Sekolah Dan Madrasah. Jakarta. PT Grafindo Persada.
Ahmad, sudrajat. 2011. program BK
di SLTP dan penerapannya.http.//.www.google.com.//
Tidak ada komentar:
Posting Komentar