Kegiatan penelitian yang
direncanakan untuk dilakukan adalah berkenaan dengan “Penggunaan Media Internet dalam
Proses Pembelajaran” karena saya merasa semua pendidik harus lepas dari
kebiasaan lama mereka, dan tidak boleh mengajarkan hal yang sama untuk anak
pada masa yang berbeda. Untuk itulah media internet ini bisa dijadikan sebuah
inovasi media pembelajaran baru yang dapat di gunakan dalam proses pembelajaran
di kelas. Ditambah lagi teknologi pada masa sekarang ini perkembangannya begitu
cepat, dengan demikian seorang pendidik tidak boleh ketinggalan dalam hal
penggunaan teknologi yang bisa membantu mewujudkan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan. Selain itu, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran
juga bisa membuat kemungkinan yang lebih besar untuk “Tingkat Prestasi Belajar Siswa”.
Karena siswa biasanya menyukai hal-hal baru yang akan membuat mereka lebih
tertantang dan mendorong mereka untuk bisa mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Jika telah demikian maka motivasi siswa untuk terus mengikuti kegiatan
pembelajaran akan lebih tinggi yang akhirnya akan membuat prestasi belajar
siswa meningkat.
Latar belakang
dari penelitian ini adalah karena saya merasa Media pembelajaran adalah salah
satu bagian yang sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Karena itu media pembelajaran menjadi suatu bidang yang harus dipahami secara
lebih mendalam oleh setiap Pendidik yang menyajikan materi pelajaran kepada
anak didik. Selain itu berkat kemajuan teknologi dan perubahan sikap masyarakat
yang demikian pesat, maka bidang ini telah ditafsirkan secara luas dan
mempunyai fungsi serta nilai yang sangat penting dalam menunjang proses
pembelajaran. Pekerjaan Pendidik atau tenaga pengajar pada suatu lembaga
pendidikan adalah suatu pekerjaan yang profesional. Oleh karena itu diperlukan
kemampuan sejauh mana ia mengawasi metodologi serta penggunaan media pendidikan
di sekolah untuk kepentingan anak didiknya. Dengan demikian dapat meningkatkan
pemahaman mereka secara lebih optimal sesuai dengan harapan pendidikan. Untuk
itu dalam proses pembelajaran di sekolah terdapat dua hal yang sangat vital
atau penting peranannya dan harus dipahami betul-betul oleh setiap tenaga
pengajar. Kedua aspek tersebut adalah selain harus mempunyai keterampilan dalam
menyajikan suatu materi pelajaran, juga diharapkan memahami dan menguasai
secara lebih terperinci akan media pembelajaran yang digunakan untuk
mempermudah daya ingat siswa. Jadi kepada setiap Pendidik diharapkan
menggunakan media pembelajaran yang disediakan disekolah secara lebih efektif
untuk mempermudah anak didik dan tidak menolak kemungkinan atas penggunaan alat
modern yang sesuai dengan tuntunan zaman terlebih penggunaan internet sebagai
media pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan
senantiasa terdapat suatu hubungan antara tenaga pengajar dengan anak didik dan
sarana-sarana yang dapat mempermudah daya serap anak didik terhadap suatu
pelajaran yang diajarkan di sekolah, hubungan ini terjadi sedemikian rupa,
sehingga terjadi proses saling pengaruh mempengaruhi dalam mencapai tujuan
pendidikan itu sendiri. Hubungan semacam ini merupakan suatu komunikasi dalam
proses belajar mengajar. Bentuk komunikasi ini berlaku dalam semua hubungan
sosial, baik dalam hubungan di sekolah maupun di dalam hubungan dengan masyarakat
luas. Karena itu dalam mencapai tujuannya diperlakukan peningkatan daya upaya
yang sebagian besar sangat tergantung pada faktor penunjang, yaitu sarana dan
prasarana, dengan kata lain hubungan komunikasi dalam mencapai tujuan
pendidikan yang lebih maksimal, mungkin dapat tercapai apabila Pendidik atau
tenaga pengajar pada suatu lembaga pendidikan itu menggunakan alat-alat bantu
untuk memudahkan anak didik dalam meningkatkan daya tanggapannya akan suatu
disiplin ilmu.
Pemanfaatan media internet
dalam pembelajaran dapat mendukung kelancaran pendidikan padahal kemajuan media
pendidikan sekarang telah merubah daya jangkau manusia seakan tanpa batas
ruang, waktu dan usia sehingga memberi peluang besar bagi setiap Pendidik untuk
memberikan pendidikan yang terbaik bagi murid. Fenomena ini membawa serangkaian
perubahan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan tersebut akibat
dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Dalam
kegiatan itu, segala aktivitas juga harus dilakukan pembaharuan termasuk
kegiatan pendidikan.
Di Indonesia kemampuan
pemanfaatan teknologi pendidikan khususnya internet relatif masih kurang. Hal
ini merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia di samping
keterbatasan pendidikan dan media pendidikan berteknologi canggih. Kondisi ini
mengakibatkan kurang berperannya teknologi dalam bidang pendidikan. Suatu
contoh penggunaan internet sebagai media pendidikan yang berteknologi canggih
belum dikuasai oleh banyak tenaga pengajar. Akibatnya keberadaan teknologi
pendidikan belum berperan dalam aktivitas pendidikan.
Dengan adanya penelitian ini
maka timbul beberapa pertanyaan, yang pertama adalah bagaimana cara penggunaan media internet dalam proses pembelajaran agar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dikelas? Karena seorang pendidik
tidak bisa secara serta merta saja menggunakan teknologi apapun dalam prose
pembelajaran termasuk di dalamnya media pembelajaran internet. Harus tahu
bagaimana cara penggunaan yang baik dan benar, harus tahu kapan sebaiknya media
tersebut digunakan, harus tahu pada saat materi apa sebaiknya media internet
ini digunakan, dll. Agar penggunaan media internetnya bisa lebih efektif dan
efisien dan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pertanyaan
berikutnya adalah apakah ada hubungannya
antara penggunaan media internet dalam proses pembelajaran ini dengan
peningkatan prestasi belajar siswa? Karena kita tidak akan pernah tau
apapun sebelum kita mencoba melakukannya, maka dari itu penelitian ini mencoba
untuk menerapkan media internet dalam pembelajaran dan juga akan melihat
perubahan apa yang akan terjadi pada prestasi belajar siswa.
Tujuan dari saya mengadakan
penelitian ini adalah yang pertama untuk mendapatkan data dan juga untuk
mengetahui apakah tenaga pengajar sudah menggunakan teknologi internet dalam
pelaksanaan proses pembelajaran sehari-hari dikelas, berikutnya kalau memang
sudah menggunakan apakah ada perubahan pada prestasi belajar siswanya dikelas
atau tidak. Dan jika belum menggunakan teknologi internet ini dalam proses
pembelajaran ini apakah yang menjadi penyebabnya, apa karena tenaga pengajar
belum menguasai penggunaan media internet, apa karena sekolah belum menyediakan
sarana belajar berupa media internet ini atau mungkin ada hal lainnya.
Setelah mengetahui tentang
penelitian apa yang akan di laksanakan maka beriktunya adalah landasan teori
dari setiap variabel penelitian yang akan diungkap. Pertama adalah “Media
Pembelajaran Internet”:
1. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin
medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi
Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication
technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan,
dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas
program instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11).
Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atausikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar
mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal (Arsyad, 2002:3). Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai
jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar,
sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Arif S. Sadiman,
2003:6).
Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih
(2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari
berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala
benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang
siswa untuk belajar.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu
meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang
dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran
menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
1)
Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu
memudahkan mengajar bagi guru.
2)
Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat
menjadi lebih
3)
konkrit)
4)
Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan
pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
5)
Semua indra siswa dapat diaktifkan.
6)
Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
c. Manfaat Media Pembelajaran
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana
Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) adalah:
1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan
motivasi belajar.
2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami
oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3) Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi
verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan
guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam
pelajaran.
4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Encyclopedia of Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat
media pembelajaran sebagai berikut:
1)
Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir,
oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2)
Memperbesar perhatian siswa.
3)
Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan
belajar
4)
siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
5)
Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan
kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
6)
Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu,
terutama melalui gambar hidup.
7)
Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu
perkembangan kemampuan berbahasa siswa.
8)
Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh
dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam
belajar.
Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan
media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian
siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan
akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
d. Klasifikasi Media Pembelajaran
Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan
bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku,
tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder , film, slide (gambar
bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berikut ini akan
diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam
(Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
1) Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan
mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila
tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan
pemantauan pembelajaran.
2)
Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah buku
teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
3)
Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan yang
sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman
dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat
memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
4)
Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan
tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan
dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan
persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis
audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
5)
Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang
pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses
pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction (CMI).
Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya
meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya.
Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung
pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi
pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya
disampaikan bukan dengan media komputer.
2.
Penggunaan internet sebagai media belajar
- Internet
International network (internet) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat
besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang
menjangkau seluruh dunia (Budi Oetomo, 2002: 52). Menurut Mac Bridge (2001: 1)
yang dialihkan bahasa oleh Sugeng Panut, internet adalah jaringan komunikasi
global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer melalui
sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah maupun swasta). Internet juga
merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer
lainnya ke seluruh penjuru dunia (Munir, 2008: 195). Selain itu internet juga
mencakup perangkat lunak yaitu berupa data yang dikirim dan disimpan dan
sewaktu-waktu dapat diakses. Kumpulkan beberapa komputer yang saling
berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi sharing yang secara
sederhana hal ini dapat disebut jaringan networking.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat
disimpulkan bahwa internet merupakan hubungan jaringan di dunia yang berbeda
sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan
kemajuan media komunikasi yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan,
komersial dan organisasi.
- Jenis layanan internet
Jenis layanan pada jaringan internet sudah mengalami
perkembangan yang pesat beberapa tahun ini. Semakin banyak layanan yang
tersedia, maka semakin banyak sumber informasi yang didapatkan dari internet.
Menurut Mac Bridge (2001: 12) yang dialihkan bahasa oleh Sugeng Panut, layanan
internet terdiri dari:
1)
E-mail
E-mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sederhana dan paling
banyak digunakan diantara fasilitas yang ada di internet. E-mail terutama
digunakan untuk mengirimkan teks biasa meskipun dalam email dapat pula
disertakan grafik, suara dan file data lainnya
2)
Newsgroup
Newsgroup merupakan perkembangan dari mail list, yang dapat diakses melalui e-mail.
Ribuan newsgroup mencakup berbagai bidang kepentingan, kegiatan, dan obsesi
yang luar biasa banyaknya dari yang biasa sampai yang aneh-aneh.
3)
Mentranfer file
Digunakan untuk
mentransfer file ke atau darisana. Ini dapat dilakukan dengan komputer
yang jauh dengan memberikan perintah
4)
Gopherspace
Merupakan paket
program pelengkap yang mengorganisasikan data dan memberikan akses
informasi-informasi yang luar biasa banyaknya.
5)
World wide web
Merupakan segi
terbaru dan paling menarik. Disini ada beberapa juta halaman informasi yang
tersimpan di host komputer di seluruh dunia
- Fungsi internet
Internet merupakan alat Teknologi Informasi Komunikasi
(TIK) yang semakin berkembang di masyarakat. Menurut Dicky (2004) ada empat
fungsi internet yaitu:
1)
Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi
internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat
berkomunikasi dengan pengguna internet lainnya dari seluruh dunia.
2)
Media pertukaran data, dengan
menggunakan e-mail, newsgroup, FTP dan WWW.
3)
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan
internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi.
4)
Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru
yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia.
- Dampak internet
Dalam perkembangan internet pada zaman sekarang, kita
perlu mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penggunaan internet. Adapun hal
positif yang dapat diambil dari penggunaan internet menurut Budi Oetomo (2002:
12) antara lain :
1)
Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi, karena
sekarang telah dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia yang
relative murah.
2)
Ketersediaan informasi yang up to date telah
mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
3)
Melalui web pendidikan, proses belajar dapat dilakukan
secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi dapat
diperoleh dengan mudah di situs pendidikan
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dalam
penggunaan internet menurut Budi Oetomo (2002: 35) antara lain :
1)
Pengaruh psikologi yang menyebabkan mahasiswa memiliki
keinginan “serba cepat” dalam melakukan kegiatan apa saja
2)
Menurunnya kemampuan berfikir, software komputer
telah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat diproses secara otomatis
sehingga dapat engakibatkan menurunnya kemampuan berpikir
3)
Penyalahgunaan lainnya, komputer juga sering
disalahgunakan, untuk memproduksi dan menyebarluaskan gambar-gambar porno yang
dapat merusak moral mahasiswa.
- Penggunaan Internet Sebagai media Belajar
Menurut Budi Oetomo (2002: 91) Internet sebagai media
belajar merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran berbasis media
elektronik berupa internet. Menurut Munir (2009: 162) pengenalan internet
sebagai media belajar dapat dimulai dengan penjelasan tentang cara
pengoperasian ke internet, pembuatan e-mail address, prosedur dan tata
cara menggunakan e-mail. Dengan menggunakan e-mail address ini
maka mahasiswa mampu mempraktekan pengetahuan yang diperoleh. Penggunaan
internet sebagai media belajar juga bisa dilakukan dengan browsing dan
mendiskusikan topik-topik tertentu melalui mailing list, newsgroup dan
fasilitas internet lainnya. Selain itu Kenji Kitao mengungkapkan penggunaan
internet sebagai media belajar memiliki fungsi alat komunikasi, akses
informasi, pendidikan dan pembelajaran (Munir, 2009: 97).
Pemanfaatan internet sebagai media belajar akan
membantu meningkatkan kuantitas peserta didik. Akan semakin banyak yang dapat
direngkuh peserta didik. Akan semakin banyak yang dapat direngkuh melalui
internet. Selain peningkatan kuantitas, hal yang sama pun berlaku pada sisi
kualitas. Peningkatan kuantitas peserta didik dapat mendegradasi kualitas
pembelajaran yang dierolehnya. Dalam bukunya e-Ducation Budi Oetomo
(2002: 5), mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang dihadirkan dari
e_ducation pada saat ini adalah :
1) Penyajian profil lembaga, informasi agenda kegiatan
dan prestasi lembaga dalam halaman web
2) Digitalisasi kurikulum dan materi matakuliah yang
cenderung hanya bersifat transfer ilmu pengetahuan dan teknologi
3) Teleconference yang mempertemukan antara pendidik dan
peserta didik
4) Pembangunan perpustakaan elektronik yang menjanjikan
kemudahan dan kecepatan mengakses buku, Koran dan pustaka lainnya secara
elektronik
5) Pembangunan laboratorium elektronik yang menyajikan
software-software simulasi untuk praktek dan pembuktian suatu konsep atau
teori, seperti software typing tutor untuk praktikum mengetik dan lain
sebagainya
Landasan
teori dari variabel berikutnya yaitu “Prestasi Belajar” adalah sebagai berikut:
a. Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri
dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang
pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata
tersebut.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian
prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan,
dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994:
20-21) dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa
prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang
sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan
tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan
pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah
dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
bekerja.
Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar
berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya menurut Slameto
(2003: 2) dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa
belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Muhibbin Syah
(2000: 136) bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Begitu juga menurut James Whitaker
yang dikutip oleh Wasty Soemanto (1990: 98-99), belajar adalah proses dimana
tingkah laku ditimbulkan atau diubhah melalui latihan dan pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang
sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan,
keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Winkel melalui Sunarto (1996: 162) mengatakan
bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan
seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang
dicapainya”. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1990: 130) prestasi
belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya
baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal)
individu.
Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar
dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek
belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar
untuk mencapai hasil belajar
- Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar secara umum menurut Slameto (2003: 54) pada garis besarnya meliputi
faktor intern dan faktor ekstern yaitu:
1) Faktor intern
Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu:
a) Faktor jasmaniah mencakup:
(1) Faktor kesehatan
(2) Cacat tubuh
b) Faktor psikologis mencakup:
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motivasi
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c) Faktor kelelahan
2) Faktor ekstern
Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
a) Faktor keluarga mencakup:
(1) cara orang tua
mendidik
(2) relasi antar
anggota keluarga
(3) suasana rumah
(4) keadaan ekonomi
keluarga
(5) pengertian orang
tua
(6) latar belakang
kebudayaan
b)
Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat
pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung,
metode belajar, dan tugas rumah
c) Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman
bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya Sumadi Suryabrata (2002: 233) mengklasifikasikan
faktor-faktor yang memepengaruhi belajar sebagai berikut:
1) Faktor-faktor yang berasal dari luar dalam diri
a) Faktor non-sosial dalam belajar
Meliputi
keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai
untuk belajar(alat tulis, media pembelajaran)
b) Faktor sosial dalam belajar
2) Faktor-faktor yang berasal dari luar diri
a) Faktor fisiologi dalam belajar
Faktor
ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi jasmani
tertentu.
b) Faktor psikologi dalam belajar
Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas
dipacu dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu,
fantasi, perasaan, dan ingatan.
Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2002: 60) yaitu:
1)
Faktor internal
a) Faktor jasmaniah, Faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh.
Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan
sebagainya
b) Faktor psikologi, baik bawaan
maupun yang diperoleh yang terdiri atas:
(1) Faktor intelektif
yang meliputi:
(a) Faktor potensial
yaitu kecerdasan dan bakat
(b) Faktor kecakapan
nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
(2) Faktor non intelektif yaitu
unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat,
kebutuhan,motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis
2)
Faktor Eksternal
a)
Faktor sosial, yang terdiri atas :
(1) Lingkungan kerja
(2) Lingkungan sosial
(3) Lingkungan
masyarakat
(4) Lingkungan
kelompok
b)
Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu
pengetahuan, teknologi, kesenian
c)
Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah,
fasilitas belajar, iklim
d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan
Jadi, berdasarkan pendapar di atas dapat disimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua
yaitu:
1) Faktor intern
Faktor
ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri
berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan
faktor pribadi lainnya.
2) Faktor ekstern
Faktor
ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa
sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran,
kondisi social, ekonomi, dan lain sebagaianya.
Selanjutnya
saya akan menjelaskan tentang hipotesis yang terdapat pada penelitian ini,
adalah sebagai berikut:
H0 :Tidak
terdapat hubungan antara efektifitas penggunaan media internet dalam proses
pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar siswa.
Dalam
penelitian ini bisa saja variabel bebas (Efektifitas Penggunaan Media Internet)
tidak mempengaruhi variabel terikatnya yaitu (tingkat prestasi belajar siswa).
Dimana jika seperti itu, maka dengan menggunakan media internet dalam
pembelajaran maka tidak akan berpengaruh apa-apa bagi prestasi belajar siswa.
H1 :Terdapat
hubungan antara efektifitas penggunaan media internet dalam proses pembelajaran
dengan tingkat prestasi belajar siswa.
Dalam
penelitian ini hal yang paling ingin di buktikan adalah adanya keterkaitan
antara varibel bebas (Efektifitas Penggunaan Media Internet) dengan variabel
terikatnya yaitu (tingkat prestasi belajar siswa). Dimana jika dalam proses
pembelajaran seorang pendidik menggunakan media internet maka prestasi belajar
siswa akan meningkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar