Sabtu, 21 Februari 2015

“HUBUNGAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DALAM PROSES PEMBELAJARAN DENGAN TINGKAT PRESTASI BELAJAR SISWA”



            Kegiatan penelitian yang direncanakan untuk dilakukan adalah berkenaan dengan “Penggunaan Media Internet dalam Proses Pembelajaran” karena saya merasa semua pendidik harus lepas dari kebiasaan lama mereka, dan tidak boleh mengajarkan hal yang sama untuk anak pada masa yang berbeda. Untuk itulah media internet ini bisa dijadikan sebuah inovasi media pembelajaran baru yang dapat di gunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Ditambah lagi teknologi pada masa sekarang ini perkembangannya begitu cepat, dengan demikian seorang pendidik tidak boleh ketinggalan dalam hal penggunaan teknologi yang bisa membantu mewujudkan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Selain itu, penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran juga bisa membuat kemungkinan yang lebih besar untuk “Tingkat Prestasi Belajar Siswa”. Karena siswa biasanya menyukai hal-hal baru yang akan membuat mereka lebih tertantang dan mendorong mereka untuk bisa mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Jika telah demikian maka motivasi siswa untuk terus mengikuti kegiatan pembelajaran akan lebih tinggi yang akhirnya akan membuat prestasi belajar siswa meningkat.
             Latar belakang dari penelitian ini adalah karena saya merasa Media pembelajaran adalah salah satu bagian yang sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran di sekolah. Karena itu media pembelajaran menjadi suatu bidang yang harus dipahami secara lebih mendalam oleh setiap Pendidik yang menyajikan materi pelajaran kepada anak didik. Selain itu berkat kemajuan teknologi dan perubahan sikap masyarakat yang demikian pesat, maka bidang ini telah ditafsirkan secara luas dan mempunyai fungsi serta nilai yang sangat penting dalam menunjang proses pembelajaran. Pekerjaan Pendidik atau tenaga pengajar pada suatu lembaga pendidikan adalah suatu pekerjaan yang profesional. Oleh karena itu diperlukan kemampuan sejauh mana ia mengawasi metodologi serta penggunaan media pendidikan di sekolah untuk kepentingan anak didiknya. Dengan demikian dapat meningkatkan pemahaman mereka secara lebih optimal sesuai dengan harapan pendidikan. Untuk itu dalam proses pembelajaran di sekolah terdapat dua hal yang sangat vital atau penting peranannya dan harus dipahami betul-betul oleh setiap tenaga pengajar. Kedua aspek tersebut adalah selain harus mempunyai keterampilan dalam menyajikan suatu materi pelajaran, juga diharapkan memahami dan menguasai secara lebih terperinci akan media pembelajaran yang digunakan untuk mempermudah daya ingat siswa. Jadi kepada setiap Pendidik diharapkan menggunakan media pembelajaran yang disediakan disekolah secara lebih efektif untuk mempermudah anak didik dan tidak menolak kemungkinan atas penggunaan alat modern yang sesuai dengan tuntunan zaman terlebih penggunaan internet sebagai media pembelajaran.
Dalam dunia pendidikan senantiasa terdapat suatu hubungan antara tenaga pengajar dengan anak didik dan sarana-sarana yang dapat mempermudah daya serap anak didik terhadap suatu pelajaran yang diajarkan di sekolah, hubungan ini terjadi sedemikian rupa, sehingga terjadi proses saling pengaruh mempengaruhi dalam mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Hubungan semacam ini merupakan suatu komunikasi dalam proses belajar mengajar. Bentuk komunikasi ini berlaku dalam semua hubungan sosial, baik dalam hubungan di sekolah maupun di dalam hubungan dengan masyarakat luas. Karena itu dalam mencapai tujuannya diperlakukan peningkatan daya upaya yang sebagian besar sangat tergantung pada faktor penunjang, yaitu sarana dan prasarana, dengan kata lain hubungan komunikasi dalam mencapai tujuan pendidikan yang lebih maksimal, mungkin dapat tercapai apabila Pendidik atau tenaga pengajar pada suatu lembaga pendidikan itu menggunakan alat-alat bantu untuk memudahkan anak didik dalam meningkatkan daya tanggapannya akan suatu disiplin ilmu.
Pemanfaatan media internet dalam pembelajaran dapat mendukung kelancaran pendidikan padahal kemajuan media pendidikan sekarang telah merubah daya jangkau manusia seakan tanpa batas ruang, waktu dan usia sehingga memberi peluang besar bagi setiap Pendidik untuk memberikan pendidikan yang terbaik bagi murid. Fenomena ini membawa serangkaian perubahan mendasar dalam berbagai aspek kehidupan. Perubahan tersebut akibat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang. Dalam kegiatan itu, segala aktivitas juga harus dilakukan pembaharuan termasuk kegiatan pendidikan.
Di Indonesia kemampuan pemanfaatan teknologi pendidikan khususnya internet relatif masih kurang. Hal ini merupakan masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia di samping keterbatasan pendidikan dan media pendidikan berteknologi canggih. Kondisi ini mengakibatkan kurang berperannya teknologi dalam bidang pendidikan. Suatu contoh penggunaan internet sebagai media pendidikan yang berteknologi canggih belum dikuasai oleh banyak tenaga pengajar. Akibatnya keberadaan teknologi pendidikan belum berperan dalam aktivitas pendidikan.
Dengan adanya penelitian ini maka timbul beberapa pertanyaan, yang pertama adalah bagaimana cara penggunaan media internet dalam proses pembelajaran agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dikelas? Karena seorang pendidik tidak bisa secara serta merta saja menggunakan teknologi apapun dalam prose pembelajaran termasuk di dalamnya media pembelajaran internet. Harus tahu bagaimana cara penggunaan yang baik dan benar, harus tahu kapan sebaiknya media tersebut digunakan, harus tahu pada saat materi apa sebaiknya media internet ini digunakan, dll. Agar penggunaan media internetnya bisa lebih efektif dan efisien dan dapat mewujudkan tujuan pembelajaran yang diinginkan. Pertanyaan berikutnya adalah apakah ada hubungannya antara penggunaan media internet dalam proses pembelajaran ini dengan peningkatan prestasi belajar siswa? Karena kita tidak akan pernah tau apapun sebelum kita mencoba melakukannya, maka dari itu penelitian ini mencoba untuk menerapkan media internet dalam pembelajaran dan juga akan melihat perubahan apa yang akan terjadi pada prestasi belajar siswa.
Tujuan dari saya mengadakan penelitian ini adalah yang pertama untuk mendapatkan data dan juga untuk mengetahui apakah tenaga pengajar sudah menggunakan teknologi internet dalam pelaksanaan proses pembelajaran sehari-hari dikelas, berikutnya kalau memang sudah menggunakan apakah ada perubahan pada prestasi belajar siswanya dikelas atau tidak. Dan jika belum menggunakan teknologi internet ini dalam proses pembelajaran ini apakah yang menjadi penyebabnya, apa karena tenaga pengajar belum menguasai penggunaan media internet, apa karena sekolah belum menyediakan sarana belajar berupa media internet ini atau mungkin ada hal lainnya.
Setelah mengetahui tentang penelitian apa yang akan di laksanakan maka beriktunya adalah landasan teori dari setiap variabel penelitian yang akan diungkap. Pertama adalah “Media Pembelajaran Internet”:
1.  Media Pembelajaran
a.    Pengertian Media
Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Menurut Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Guruan (Association for Education and Communication technology/AECT) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional (Asnawir dan Usman, 2002:11).
Gerlach & Ely, mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atausikap. Secara khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal (Arsyad, 2002:3). Gagne menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar, sementara itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar (Arif S. Sadiman, 2003:6).
Adapun media pengajaran menurut Ibrahim dan Syaodih (2003:112) diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses belajar mengajar. Dari berbagai definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa media adalah segala benda yang dapat menyalurkan pesan atau isi pelajaran sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
b.    Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran dapat membantu meningkatkan pemahaman dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran yang dipelajari. Berikut ini fungsi-fungsi dari penggunaan media pembelajaran menurut Asnawir dan Usman (2002:24):
1)    Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan membantu memudahkan mengajar bagi guru.
2)    Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi lebih
3)    konkrit)
4)    Menarik perhatian siswa lebih besar (kegiatan pembelajaran dapat berjalan lebih menyenangkan dan tidak membosankan).
5)    Semua indra siswa dapat diaktifkan.
6)    Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar
c.    Manfaat Media Pembelajaran
Beberapa manfaat media pembelajaran menurut Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (1991:3) adalah:
1)      Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2)      Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.
3)      Metode pembelajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.
4)      Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti pengamatan, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.
Encyclopedia of Education Research dalam hamalik (1994:15) merinci manfaat media pembelajaran sebagai berikut:
1)    Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme.
2)    Memperbesar perhatian siswa.
3)    Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar
4)    siswa, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.
5)    Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa.
6)    Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
7)    Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa siswa.
8)    Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.
Maka dapat diambil kesimpulan manfaat dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar dapat mengarahkan perhatian siswa sehingga menimbulkan motivasi untuk belajar dan materi yang diajarkan akan lebih jelas, cepat dipahami sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa.
d.    Klasifikasi Media Pembelajaran
Gagne & Briggs dalam Arsyad (2002: 4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran yang terdiri dari, antara lain: buku, tape-recorder , kaset, video kamera, video recorder , film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer. Berikut ini akan diuraikan klasifikasi Media Pembelajaran menurut taksonomi Leshin, dkk., dalam (Arsyad, 2008: 81-101), yaitu:
1)    Media berbasis manusia
Media berbasis manusia merupakan media yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran.
2)    Media berbasis cetakan
Media pembelajaran berbasis cetakan yang paling umun dikenal adalah buku teks, buku penuntun, buku kerja/latihan, jurnal, majalah, dan lembar lepas.
3)    Media berbasis visual
Media berbasis visual ( image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata.
4)    Media berbasis Audio-visual
Media visual yang menggabungkan penggunaan suara memerlukan pekerjaan tambahan untuk memproduksinya. Salah satu pekerjaan penting yang diperlukan dalam media audio-visual adalah penulisan naskah dan storyboard yang memerlukan persiapan yang banyak, rancangan, dan penelitian. Contoh media yang berbasis audio-visual adalah video, film, slide bersama tape, televisi.
5)    Media berbasis komputer
Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer- Managed Instruction (CMI). Adapula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer-Assisted Instruction (CAI). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.

2.  Penggunaan internet sebagai media belajar
  1. Internet
International network (internet) adalah sebuah jaringan komputer yang sangat besar yang terdiri dari jaringan-jaringan kecil yang saling terhubung yang menjangkau seluruh dunia (Budi Oetomo, 2002: 52). Menurut Mac Bridge (2001: 1) yang dialihkan bahasa oleh Sugeng Panut, internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan ribuan jaringan komputer melalui sambungan telepon umum maupun pribadi (pemerintah maupun swasta). Internet juga merupakan suatu jaringan komputer yang saling terkoneksi dengan jaringan komputer lainnya ke seluruh penjuru dunia (Munir, 2008: 195). Selain itu internet juga mencakup perangkat lunak yaitu berupa data yang dikirim dan disimpan dan sewaktu-waktu dapat diakses. Kumpulkan beberapa komputer yang saling berhubungan satu sama lain dapat menciptakan fungsi sharing yang secara sederhana hal ini dapat disebut jaringan networking.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan hubungan jaringan di dunia yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan media komunikasi yang menghubungkan situs akademik, pemerintahan, komersial dan organisasi.
  1. Jenis layanan internet
Jenis layanan pada jaringan internet sudah mengalami perkembangan yang pesat beberapa tahun ini. Semakin banyak layanan yang tersedia, maka semakin banyak sumber informasi yang didapatkan dari internet. Menurut Mac Bridge (2001: 12) yang dialihkan bahasa oleh Sugeng Panut, layanan internet terdiri dari:
1)    E-mail
E-mail atau surat elektronik adalah fasilitas yang paling sederhana dan paling banyak digunakan diantara fasilitas yang ada di internet. E-mail terutama digunakan untuk mengirimkan teks biasa meskipun dalam email dapat pula disertakan grafik, suara dan file data lainnya
2)    Newsgroup
Newsgroup merupakan perkembangan dari mail list, yang dapat diakses melalui e-mail. Ribuan newsgroup mencakup berbagai bidang kepentingan, kegiatan, dan obsesi yang luar biasa banyaknya dari yang biasa sampai yang aneh-aneh.
3)    Mentranfer file
Digunakan untuk mentransfer file ke atau darisana. Ini dapat dilakukan dengan komputer yang jauh dengan memberikan perintah
4)    Gopherspace
Merupakan paket program pelengkap yang mengorganisasikan data dan memberikan akses informasi-informasi yang luar biasa banyaknya.
5)    World wide web
Merupakan segi terbaru dan paling menarik. Disini ada beberapa juta halaman informasi yang tersimpan di host komputer di seluruh dunia
  1. Fungsi internet
Internet merupakan alat Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) yang semakin berkembang di masyarakat. Menurut Dicky (2004) ada empat fungsi internet yaitu:
1)    Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna internet lainnya dari seluruh dunia.
2)    Media pertukaran data, dengan menggunakan e-mail, newsgroup, FTP dan WWW.
3)    Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi.
4)    Fungsi komunitas, internet membentuk masyarakat baru yang beranggotakan para pengguna internet dari seluruh dunia.
  1. Dampak internet
Dalam perkembangan internet pada zaman sekarang, kita perlu mengetahui dampak yang ditimbulkan dari penggunaan internet. Adapun hal positif yang dapat diambil dari penggunaan internet menurut Budi Oetomo (2002: 12) antara lain :
1)    Kemampuan dan kecepatan dalam komunikasi, karena sekarang telah dimungkinkan menggunakan peralatan berbasis multimedia yang relative murah.
2)    Ketersediaan informasi yang up to date telah mendorong tumbuhnya motivasi untuk membaca dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3)    Melalui web pendidikan, proses belajar dapat dilakukan secara dinamis, tidak tergantung waktu dan ruang pertemuan. Semua materi dapat diperoleh dengan mudah di situs pendidikan
Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dalam penggunaan internet menurut Budi Oetomo (2002: 35) antara lain :
1)    Pengaruh psikologi yang menyebabkan mahasiswa memiliki keinginan “serba cepat” dalam melakukan kegiatan apa saja
2)    Menurunnya kemampuan berfikir, software komputer telah menyediakan berbagai fasilitas yang dapat diproses secara otomatis sehingga dapat engakibatkan menurunnya kemampuan berpikir
3)    Penyalahgunaan lainnya, komputer juga sering disalahgunakan, untuk memproduksi dan menyebarluaskan gambar-gambar porno yang dapat merusak moral mahasiswa.
  1. Penggunaan Internet Sebagai media Belajar
Menurut Budi Oetomo (2002: 91) Internet sebagai media belajar merupakan alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran berbasis media elektronik berupa internet. Menurut Munir (2009: 162) pengenalan internet sebagai media belajar dapat dimulai dengan penjelasan tentang cara pengoperasian ke internet, pembuatan e-mail address, prosedur dan tata cara menggunakan e-mail. Dengan menggunakan e-mail address ini maka mahasiswa mampu mempraktekan pengetahuan yang diperoleh. Penggunaan internet sebagai media belajar juga bisa dilakukan dengan browsing dan mendiskusikan topik-topik tertentu melalui mailing list, newsgroup dan fasilitas internet lainnya. Selain itu Kenji Kitao mengungkapkan penggunaan internet sebagai media belajar memiliki fungsi alat komunikasi, akses informasi, pendidikan dan pembelajaran (Munir, 2009: 97).
Pemanfaatan internet sebagai media belajar akan membantu meningkatkan kuantitas peserta didik. Akan semakin banyak yang dapat direngkuh peserta didik. Akan semakin banyak yang dapat direngkuh melalui internet. Selain peningkatan kuantitas, hal yang sama pun berlaku pada sisi kualitas. Peningkatan kuantitas peserta didik dapat mendegradasi kualitas pembelajaran yang dierolehnya. Dalam bukunya e-Ducation Budi Oetomo (2002: 5), mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang dihadirkan dari e_ducation pada saat ini adalah :
1)    Penyajian profil lembaga, informasi agenda kegiatan dan prestasi lembaga dalam halaman web
2)    Digitalisasi kurikulum dan materi matakuliah yang cenderung hanya bersifat transfer ilmu pengetahuan dan teknologi
3)    Teleconference yang mempertemukan antara pendidik dan peserta didik
4)    Pembangunan perpustakaan elektronik yang menjanjikan kemudahan dan kecepatan mengakses buku, Koran dan pustaka lainnya secara elektronik
5)    Pembangunan laboratorium elektronik yang menyajikan software-software simulasi untuk praktek dan pembuktian suatu konsep atau teori, seperti software typing tutor untuk praktikum mengetik dan lain sebagainya

            Landasan teori dari variabel berikutnya yaitu “Prestasi Belajar” adalah sebagai berikut:
a.   Pengertian prestasi belajar
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni prestasi dan belajar. Untuk memahami lebih jauh tentang pengertian prestasi belajar, peneliti menjabarkan makna dari kedua kata tersebut.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, pengertian prestasi adalah hasil yang telah dicapai(dari yang telah diakukan, dikerjakan, dan sebagainya) (1991: 787). Sedangkan menurut Saiful Bahri Djamarah (1994: 20-21) dalam bukunya Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, bahwa prestasi adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Dalam buku yang sama Nasrun harahap, berpendapat bahwa prestasi adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada siswa.
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan seseorang atau kelompok yang telah dikerjakan, diciptakan dan menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan bekerja.
Selanjutnya untuk memahami pengertian tentang belajar berikut dikemukakan beberapa pengertian belajar diantaranya menurut Slameto (2003: 2) dalam bukunya Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya bahwa belajar ialah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2000: 136) bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Begitu juga menurut James Whitaker yang dikutip oleh Wasty Soemanto (1990: 98-99), belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubhah melalui latihan dan pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar dan rutin pada seseorang sehingga akan mengalami perubahan secara individu baik pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku yang dihasilkan dari proses latihan dan pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
Menurut Winkel melalui Sunarto (1996: 162) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya”. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1990: 130) prestasi belajar merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal) individu.
Berdasarkan beberapa batasan diatas, prestasi belajar dapat diartikan sebagai kecakapan nyata yang dapat diukur yang berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan sebagai interaksi aktif antara subyek belajar dengan obyek belajar selama berlangsungnya proses belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar
  1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara umum menurut Slameto (2003: 54) pada garis besarnya meliputi faktor intern dan faktor ekstern yaitu:
1)    Faktor intern
Dalam faktor ini dibahas 2 faktor yaitu:
a)  Faktor jasmaniah mencakup:
(1) Faktor kesehatan
(2) Cacat tubuh
b)  Faktor psikologis mencakup:
(1) Intelegensi
(2) Perhatian
(3) Minat
(4) Bakat
(5) Motivasi
(6) Kematangan
(7) Kesiapan
c)  Faktor kelelahan
2)    Faktor ekstern
Faktor ini dibagi menjadi 3 faktor, yaitu:
a)  Faktor keluarga mencakup:
(1) cara orang tua mendidik
(2) relasi antar anggota keluarga
(3) suasana rumah
(4) keadaan ekonomi keluarga
(5) pengertian orang tua
(6) latar belakang kebudayaan
b)  Faktor sekolah meliputi metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah
c)  Faktor masyarakat meliputi kegiatan dalam masyarakat, mass media, teman bermain, bentuk kehidupan bermasyarakat.
Selanjutnya Sumadi Suryabrata (2002: 233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang memepengaruhi belajar sebagai berikut:
1)    Faktor-faktor yang berasal dari luar dalam diri
a)  Faktor non-sosial dalam belajar
Meliputi keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, tempat dan alat-alat yang dipakai untuk belajar(alat tulis, media pembelajaran)
b)  Faktor sosial dalam belajar
2)    Faktor-faktor yang berasal dari luar diri
a)  Faktor fisiologi dalam belajar
Faktor ini terdiri dari keadaan jasmani pada umumnya dan keadaan fungsi jasmani tertentu.
b)  Faktor psikologi dalam belajar
Faktor ini dapat mendorong aktivitas belajar seseorang karena aktivitas dipacu dari dalam diri, seperti adanya perhatian, minat, rasa ingin tahu, fantasi, perasaan, dan ingatan.
Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2002: 60) yaitu:
1)    Faktor internal
a) Faktor jasmaniah, Faktor jasmaniah, baik bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya
b)  Faktor psikologi, baik bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas:
(1) Faktor intelektif yang meliputi:
(a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat
(b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki
(2)  Faktor non intelektif yaitu unsure-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c)  Faktor kematangan fisik maupun psikis
2)    Faktor Eksternal
a)  Faktor sosial, yang terdiri atas :
(1) Lingkungan kerja
(2) Lingkungan sosial
(3) Lingkungan masyarakat
(4) Lingkungan kelompok
b)  Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian
c)  Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim
d)  Faktor lingkungan spiritual atau keamanan
Jadi, berdasarkan pendapar di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua yaitu:
1)    Faktor intern
Faktor ini berkaitan dengan segala yang berhubungan dengan diri siswa itu sendiri berupa motivasi, minat, bakat, kepandaian, kesehatan, sikap, perasaan dan faktor pribadi lainnya.
2)    Faktor ekstern
Faktor ini berhubungan dengan pengaruh yang datang dari luar diri individu berupa sarapa dan prasarana, lingkungan, masyarakat, guru, metode pembelajaran, kondisi social, ekonomi, dan lain sebagaianya.

            Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang hipotesis yang terdapat pada penelitian ini, adalah sebagai berikut:
H0                   :Tidak terdapat hubungan antara efektifitas penggunaan media internet dalam proses pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar siswa.
            Dalam penelitian ini bisa saja variabel bebas (Efektifitas Penggunaan Media Internet) tidak mempengaruhi variabel terikatnya yaitu (tingkat prestasi belajar siswa). Dimana jika seperti itu, maka dengan menggunakan media internet dalam pembelajaran maka tidak akan berpengaruh apa-apa bagi prestasi belajar siswa.

H1                   :Terdapat hubungan antara efektifitas penggunaan media internet dalam proses pembelajaran dengan tingkat prestasi belajar siswa.
            Dalam penelitian ini hal yang paling ingin di buktikan adalah adanya keterkaitan antara varibel bebas (Efektifitas Penggunaan Media Internet) dengan variabel terikatnya yaitu (tingkat prestasi belajar siswa). Dimana jika dalam proses pembelajaran seorang pendidik menggunakan media internet maka prestasi belajar siswa akan meningkat.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar