Senin, 02 Februari 2015

MAKALAH PENGORGANISASIAN LEMBAGA KURSUS



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Organisasi itu abstrak ( kasat mata), walaupun banyak orang yang bekerja dan hidup dari organisasi namun tidak seorangpun yang pernah melihat atau menyentuh organisasi. Kita bisa melihat barang atau merasakan manfaat jasa yang diberikan oleh suatu organisasi, bahkan mengenal siapa saja yang bekerja di dalamnya, tetapi jarang sekali kita mengetahui apa alasan dan motivasi organisasi tersebut menyediakan barang/jasa itu, atau bagaimana cara mengontrol dan mempengaruhi para anggotanya. Semua itu tidaklah terlihat oleh mata banyak orang yang berada di luar organisasi tersebut.
Sepintas pengorganisasian adalah biasa dan lumrah dibicarakan. Yang tidak biasa adalah kenyataan sukarnya kualitas sempurna pengorganisasian dicapai. Hal tersebut, karena salah satu unsur yang termasuk sumber daya tidak lain manusia bahkan manusia dalam keberadaannya sangat vital. Karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi adalah tergantung dari SDM selaku pelaku dari organisasinya.
Setiap organisasi jika ingin berjalan dengan baik maka diperlukan suatu pengorganisasian yang baik pula. Termasuk pengorganisasian diperlukan dalam Lembaga Kursus untuk dapat memastikan setiap program yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pengorganisasian juga sangat dibutuhkan di dalam kelas untuk dapat membuat proses pembelajaran berjalan dengan baik. Maka dari itu, kami menulis makalah ini untuk membahas mengenai pengorganisasian dalam suatu organisasi yaitu Lembaga Kursus dan juga pengorganisasian di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung.
B.       Rumusan Masalah
            Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai barikut:
1.      Apa itu pengorganisasian?
2.      Apa saja prinsip pengorganisasian?
3.      Bagaimana proses pengorganisasian?
4.      Apa itu struktur organisasi?
5.      Apa itu pengorganisasian Kelas?
6.      Bagaimana pengorganisasian Lembaga Kursus “Dewa Komputer”?
7.      Bagaimana Pengorganisasian Kelas di Lembaga Kursus “Dewa Komputer”?













BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengorganisasian
Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut ini :
1.      Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya keuangan , fisik , bahan baku , dan tenaga kerja organisasi.
2.      Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokan didikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
3.      Hubungan-hubungan antara fungsi , jabatan , tugas dan para karyawan.
4.      Cara dalam mana para manager lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelagasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengorganisasian (organizing) adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerjaan yang efektif di antara mereka dan pemberian lingkungan dan fasilitas pekerjaanyang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien. Pengorganisasian juga dapat didefinisikan sebagai suatu pekerjaan membagi tugas, mendelegasikan otoritas, dan menetapkan aktivitas yang hendak dilakukan oleh manajer pada seluruh hierarki organisasi. Oleh karena itu, dalam pengorganisasian diperlukan tahapan sebagai berikut:
1.      Menegetahui dengan jelas tujuan yang hendak dicapai.
2.      Deskripsi pekerjaan yang harus dioperasikan dalam aktivitas tertentu.
3.      Klasifikasi aktivitas dalam kesatuan yang praktis.
4.      Memberikan rumusan yang realistis mengenai kewajiban yang hendak diselesaikan, sarana dan prasarana fisik serta lingkungan yang diperlukan untuk setiap aktivitas atau kesatuan aktivitas yang hendak dioperasikan.
5.      Penunjukkan sumberdaya manusia yang menguasai bidang keahliannya.
6.      Mendelegasikan otoritas apabila dianggap perlu kepada bawahan yang ditunjuk.

B.       Prinsip Pengorganisasian
Prinsip adalah suatu pernyataan dan suatu kebenaran yang pokok, yang memberikan suatu petunjuk kepada pemikiran dan tindakan. Prinsip merupakan dasar meskipun tidak mutlak. Prinsip tidak sama dengan undang-undang dan tidak berarti bahwa hasil yang sama akan terjadi dalam tiap situasi yang tampaknya sama. Dalam aplikasi manajemen, prinsip adalah fleksibel karena prinsip memperhatikan kondisi spesifik dan kondisi yang berubah. Prinsip merupakan pedoman, prinsip membantu dalam pengertian dan aplikasi manajemen, prinsip harus digunakan secar cermat dan bijak.
Prinsip-prinsip organisasi adalah :
1.      Organisasi dan tujuan
Organisasi dibentuk atas dasar adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu organisasi tanpa adanya tujuan.


2.      Esensi organisasi
Tanggung jawab pengorganisasian maupun tanggung jawab pelaksanaan selalu bersifat individual. Tanggung jawab didelegasikan dari seseorang kepada oranglain. Individu yang menerima tanggung jawab membentuk suatu kewajiban yang juga bersifat pribadi. Apabila seorang manajer menerima jabatan, ia harus menerima dan memegang tanggung jawab.
3.      Tanggung jawab dan otoritas
Otoritas harus seimbang dengan tanggung jawab, artinya seseorang yang diberi tanggung jawab harus juga diberi otoritas untuk melaksanakan sesuatu yang diperlukan guna memenuhi tanggung jawab mereka.
4.      Spesialisasi untuk efisiensi
Organisasi yang efektif membagi tanggung jawab dalam bagian sehingga mengadakan spesialisasi dan menambah efisiensi dalam masing-masing bagian tersebut.
5.      Rentang kendali
Rentang kendali adalah tingkat pengendalian atau tingkat delegasi tanggung jawab. Prinsip ini menganggap bahwa terdapat batas tertentu terhadap jumlah bawahan yang dapat dikelola ileh seorang manajer.
Selain prinsip yang telah didiskripsikan diatas, terdapat sejumlah prinsip yang dipandangnya bermanfaat dalam mengelola organisasi. Prinsip tersebut memberikan pedoman untuk menyusun suatu system tugas dan otoritas yang saling berkaitan. 5 prinsip structural yang dimaksud sebagai berikut :
1.      Prinsip pembagian kerja
2.      Prinsip satu arah
3.      Prinsip sentralisasi
4.      Prinsip otoritas dan tanggung jawab
5.      Prinsip rantai komando

C.      Proses Pengorganisasian
Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah:
1.      Merinci seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi
2.      Membagi beban kerja ke dalam kegiatan-kegiatan yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh seseorang atau oleh sekelompok orang.
3.      Mengkombinasi pekerjaan anggota perusahaan dengan cara yang logis dan efisien
4.      Penetapan mekanisme untuk mengkoordinasi pekerjaan anggota organisasi dalam satu kesatuan yang harmonis
5.      Memantau efektivitas organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.

D.      Struktur Organisasi
Stoner dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Organizational structure can defined as the arrangement and interrelationship of the component parts and positions of a company). Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dimana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
1.      Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.
2.      Teknologi yang digunakan
3.      Anggota dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi
4.      Ukuran organisasi
Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari:
1.      Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dalam organisasi.
2.      Standarisasi kegiatan yang digunakan organisasi untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan
3.      Koordinasi kegiatan yang mengintegrasikan fungsi-fungsi satuan kerja organisasi
4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan
5.      Ukuran satuan kerja menunjukkan jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja.
Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan hubungan di antaranya. Bagan organisasi memperlihatkan lima aspek utama suatu struktur organisasi:
1.      Pembagian kerja.
2.      Manajer dan bawahan atau rantai perintah.
3.      Tipe pekerjaan yang dilaksanakan
4.      Pengelompokkan segmen-segmen pekerjaan
5.      Tingkatan manajemen

Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur organisasi yaitu :
1.      Struktur organisasi lini
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgTL-dOL1mgTUnVWYd75xHAA62PMW8Cg24GwCuje7SvFuWB0uVnPLBB6bu9TV4XRa6lytyLPLz8mutx4elIIzDM6mGwjFFKv5ETN5YgBYIAo2RYbFiJp1WEBUHNKwSe5OOn8NWN2hmxcKek/s400/lini.gif

2.      Struktur organisasi lini dan staff
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggb-kGYPSA4n7C0S6k-7tYX72ADFt00e4BUkS8R9m3ShDJdT-AaeLYmzfCcjWD8AgcpJn8t2ALvNpnMlVtS3lB3JKZcU3mJFYKfD7AFa0qv-zQP77jor3VVVsJX5FCHArSUkWwoba9z6Fq/s400/lini+dan+staff.gif
3.      Struktur organisasi fungsional
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSsHu-rf8O6ab9qfP54Qr_McGU8iSQRJ_eDN8n62PHaw9ZQbE-kZOhIbWbCJxb42JOjRbaoI_8NTN4ugFrAwrxtjyJMktgkhrY8GKnIabTTiZxI6FMpXFX0JjmMvgMDzir22MOv8ZyD3sk/s400/fungsional.gif
4.      Struktur organisasi lini dan fungsional
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhpQ9KVVgL5TWmJwBGFDJ9nci4BII_o0an6KSOjH2eeWXEmYXCFY4salZ2Fj3xNNag6egf9zHYg3sK-3kgtQGi5i9WuQumYEmQpOplIF1Tv_0mA2FTEa-ELOeZ0FMloHqCPhNKopv6o-Y_0/s400/lini+dan+fungsional.gif






5.      Organisasi Matrik
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhZte1PFE_P3mqiVL_qdl_MSSrpoiJca7JZX0YwOYKEhS-GwM0uDg_0OFISPnbLIHwfIm09f2TQB7tLq4nGQcgq54b18UVcAq4ZzlFYkjgh5raLjMeuGLoq2augS5hqV5ZZQqdC95E1vhyphenhyphen1/s400/matrix.gif

E.       Pengorganisasian Kelas
Menurut Winataputra (2003), menyatakan bahwa Pengorganisasian Kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio- emosional yang positif , serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
1.        Penataan Ruang Kelas
Pembelajaran yang efektif dapat bermula dari iklim kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menggairahkan, untuk itu perlu diperhatikan pengaturan/ penataan ruang kelas dan isinya, selama proses pembelajaran. Lingkunagan kelas perlu ditata dengan baik sehingga memungkinkan terjadinya interaksi yang aktif antara siswa dengan guru, dan antar siswa. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan oleh guru dalam menata lingkungan fisik kelas menurut Loisell (Winataputra, 2003: 9.22) yaitu:
a.       Visibility ( Keleluasaan Pandangan)
Visibility artinya penempatan dan penataan barang-barang di dalam kelas tidak mengganggu pandangan siswa, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru, benda atau kegiatan yang sedang berlangsung. Begitu pula guru harus dapat memandang semua siswa kegiatan pembelajaran.
b.      Accesibility (mudah dicapai)
Penataan ruang harus dapat memudahkan siswa untuk meraih atau mengambil barang-barang yang dibutuhkan selama proses pembelajaran. Selain itu jarak antar tempat duduk harus cukup untuk dilalui oleh siswa sehingga siswa dapat bergerak dengan mudah dan tidak mengganggu siswa lain yang sedang bekerja.
c.       Fleksibilitas (Keluwesan)
Barang-barang di dalam kelas hendaknya mudah ditata dan dipindahkan yang disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran. Seperti penataan tempat duduk yang perlu dirubah jika proses pembelajaran menggunakan metode diskusi, dan kerja kelompok.
d.      Kenyamanan
Kenyamanan disini berkenaan dengan temperatur ruangan, cahaya, suara, dan kepadatan kelas.
e.       Keindahan
Prinsip keindahan ini berkenaan dengan usaha guru menata ruang kelas yang menyenangkan dan kondusif bagi kegiatan belajar. Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan dapat berengaruh positif pada sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan.
Penyusunan dan pengaturan ruang belajar hendaknya memungkinkan anak duduk bekelompok dan memudahkan guru bergerak secara leluasa untuk membantu dan memantau tingkah laku siswa dalam belajar. Dalam pengaturan ruang belajar, hal-hal berikut perlu diperhatikan menurut Conny Semawan,dkk. (udhiezx.wordpress: 3) yaitu:
a.         Ukuran bentuk kelas
b.        Bentuk serta ukuran bangku dan meja
c.         Jumlah siswa dalam kelas
d.        Jumlah siswa dalam setiap kelompok
e.         Jumlah kelompok dalam kelas
f.         Komposisi siswa dalam kelompok (seperti siswa yang pandai dan kurang pandai, pria dan wanita).
2.        Tempat Duduk Siswa
Tempat duduk merupakan fasilitas atau barang yang diperlukan oleh siswa dalam proses pembelajaran terutama dalam proses belajar di kelas di sekolah formal.tempat duduk dapat mempengaruhi proses pembelajaran siswa, bila tempat duduknya bagus, tidak terlalu rendah, tidak terlalu besar, bundar, persegi empat panjang, sesuai dengan keadaan tubuh siswa. Maka siswa akan merasa nyaman dan dapat belajar dengan tenang.
Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran. Untuk ukuran tempat dudukpun sebaiknya tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil sehingga mudah untuk diubah-ubah dan juga harus disesuaikan dengan ukuran bentuk kelas.
Berikut ini adalah beberapa jenis formasi tempat duduk siswa dikelas:
a.       Huruf U
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgV-FjKD-U73j1aDfW-YZ6zhLQjdnt3WovI2GiCbl5t7OADr8WotQAWIQ74MZTGs8X19wc1aAZ7PPD9q8n86igkm_6W4bf6TQdAdpc1Wq3_PQqGPBoMK0qklrhjosA_pqLyb2jtIseC12mm/s1600/a.JPG
Formasi kelas bentuk huruf U sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa, sehingga mampu membuat mereka antusias untuk mengikuti pelajaran. Dalam hal ini guru adalah orang yang paling aktif dengan bergerak dinamis ke segala arah dan langsung berinteraksi secara langsung, sehingga akan mendapatkan respon dari pendidik secara langsung.

b.      Corak Tim
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhjNwGvmgVIw5aSp2neKrfnEbE9SjPOpeAx3XO1NmuuLKY4pGf66mHPwgRpNsg5JbpyBOve7MPWrP6u957uFp0BZgXaTrJTSu-7h9tsSp9z3iiSbC5YJx2nLAH6BHYHNhwfPAoNI2MFefdm/s1600/b.JPG
Pada model ini, meja-meja dikelompokkan setengah lingkaran atau oblong di ruang tengah kelas agar memungkinkan guru melakukan interaksi dengan setiap tim (kelompok siswa). Guru dapat meletakkan kursi-kursi mengelilingi meja-meja guna menciptakan suasana yang akrab. Siswa juga dapat memutar kursi melingkar menghadap ke depan ruang kelas untuk melihat guru atau papan tulis. 

c.       Meja Koferensi
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaIVQpZXHX_gHhHu-ZJ2HdOHbkZQhKfskCmvN7Wc-hLSkfPfK4OgcpWqKi9k5dmlAIjs6A6kMTssBewRtCG4KUYcOgqCChTsqXIhdiMK4_QiBPNMTp756c_TsDXsLmLMPrzkI8gapdXVMy/s1600/c.JPG
Formasi konferensi sangat bagus digunakan dalam metode debat saat membahas suatu permasalahan yang dilontarkan oleh pendidik, kemudian membiarkan para siswa secara bebas mengemukakan berbagai pendapat mereka. Denagn begitu akan didapatkan sebuah kesimpulan atau bahkan dapat memunculkan permasalahan baru yang bisa dibahas lagi pada pertemuan berikutnya.

d.        Lingkaran
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbhEV9k-INqPXUTHKGwBw1cSizLLP0Fgpx0_hrPi_1u4YvDhbQ5HT4S0vpT1RSTU-LFqqDHpLG_Y_oX5NvFNQYFgIxwhGxVatExBsJwLpmKaNlU3cGjde3v8JyszTUlLuLcsYFf0QxBV9Q/s1600/d.JPG
Dalam model ini, tempat duduk siswa disusun dalam bentuk lingkaran sehingga mereka dapat berinteraksi berhadap-hadapan secara langsung. Model lingkaran seperti ini cocok untuk diskusi kelompok penuh.

e.         Susunan Chevron
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia0kGaWKsVpM0ao8EF6-tRPpsec-CXsGjrPLavcDuCYy_Eznye4dQimflt6U_m8neTdlvSfFMq-O69IjUWn9mnZP4IVeLkoR-4vTyPeegto5EEyg9zre1eUMNUXNakYhrcz49CVVhXxtlj/s1600/e.JPG

Bentuk cevron mungkin bisa sangat membantu dalam usaha mengurangi jarak di antarsiswa maupun antar siswa dengan guru, sehingga siswa dan guru mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap lingkungan kelas dan mampu aktif dalam pembelajaran di kelas. Formasi ini memberikan sudut pandang baru bagi siswa, sehingga mereka mampu menjalani proses belajar-mengajar dengan antusias, menyenangkan, dan terfokus.

f.       Auditorium
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9b4gmWqfg9Ca0BweMVzu-OfA-M8ArOPHrPQqEzNe4HJqabDA5vHSum0ZHAFNdFRaHqhrqazuXaScAG6WzLybErOvFEhNm_rblebA5SnTtUiZP4GAeiXvq1T3MmF_dHejwsLwFUSfBnuX2/s1600/f.JPG

Formasi auditorium merupakan tawaran alternative dalam menyusun ruang kelas. Meskipun bentuk auditorium menyediakan lingkungan yang sangat terbatas untuk belajar aktif, namun hal ini dapat dicoba untuk mengurangi kebosanan siswa yang terbiasa dalam penataan ruang secara konvensional (tradisional). Jika tempat duduk sebuah kelas dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, maka guru dapat membuat bentuk pembelajran ala auditorium untuk membentuk hubungan yang lebih erat, sehingga memudahkan siswa melihat guru.

g.      Tradisional
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiyEpOfufvJzshzOhMScFH2xE2t0XIbMjx5Geq1PE7o6fsbi_3shI8sRU5c-dsqryw4R-FkncN6vwZ7uHcdU1kUboXwH_NmFFXuwL_-f-GSUO9NFvkX_6YrqdDhf7hZH-TmN6V68kCdbXir/s1600/g.JPG
Formasi Tradisional adalah formasi yang biasa kita temui dalam kelas-kelas tradisional yang memungkinkan para siswa duduk berpasangan dalam satu meja dengan dua kursi. Namun, model ini sangat memiliki keterbatasan yaitu pandangan teman yang berada di kelas terutama di belakang sering terganggu. Mobilitas siswa juga tidak bisa leluasa.
F.       Pengorganisasian Lembaga Kursus “Dewa Komputer”
Description: Picture

1.      Uraian Tugas/Pekerjaan
a.       Pimpinan/Direktur  
1)      Selaku pemimpin.
2)      Selaku administrator mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi.
3)      Selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervise.
4)      Dalam melaksanakan tugasnya pimpinanb dapat mendelegasikan kepada tutor atau tenaga lain yang ditunjuk.


b.      Bendahara
1)      Menerima dan mengelola pembayaran kursus / biaya adm. Dari kasir.
2)      Membuat laporan pembukuan/ laporan  keuangan kursus.
3)      Membuat laporan / usulan peserta kursus yang mendapat bantuan/ keringanan/bea peserta kursus.
4)      Melayani dan mengelola pembayaran honorarium tutor dan pegawai setiap bulan dengan tertib.
5)      Mengelola berkas/arsip setiap laporan keuangan kursus dengan tertib dan baik.
6)      Melaksanakan tugas lain yang relevan dari atasan langsung

c.       Sekretaris
1)      Menyiapkan dan melayani kebutuhan perlengkapan, sarana prasarana peserta kursus.
2)      Mengelola berkas kehadiran peserta kursus, mutasi masuk dan ke luar, drop out dengan tertib.
3)      Mengelola berkas dokumen peserta kursus yang telah berhasil lulus ujian tertib.
4)      Membantu mengelola berkas surat masuk dan keluar.
5)      Mengadministrasi dengan baik
6)      Melayani/menggandakan modul  untuk peserta kursus dalam persiapan kursus setiap hari.
7)      Membuat dan mengelola data statistik keadaan peserta kursus, dengan tertib.
8)      Merekap kehadiran peserta kursus dan melaporkan setiap akhir bulan.
9)      Membantu mengerjakan jasa pengetikan.
10)  Menerima tugas lain yang relevan dari pimpinan.

d.      Penjaga Malam (Security)
1)      Menjaga keamanan, kebersihan, keindahan di lingkungan  kursus setelah proses belajar  selesai.
2)      Menghidupkan/mematikan    listrik   dan air  sesuai kebutuhan.
3)      Segera melaporkan secepatnya kepada pimpinan/pihak yang berwenang apabila terjadi gangguan keamanan, kehilangan, dsb.
4)      Bekerja sama dengan petugas penjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan lembaga.
5)      Melaksanakan tugas lain yang relevan dari atasan.

e.       Teknisi
1)      Merawat dan memperbaiki alat praktek/komputer, mesin pengganda dan melaporkan kepada pimpinan.
2)   Membuat laporan kebutuhan alat praktek, dan bahan-bahan pendukung lainnya untuk kegiatan lab. Komputer.
3)   Menjaga dan merawat keber sihan ruangan lab. Komputer.
4)   Mengelola inventaris lab. Kom puter dengan memberi nomor kode barang.
5)      Melaksanakan tugas lain yang relevan dari atasan.

g.      Pengajar/Tutor
1)      Membantu membersihkan dan memper-siapkan ruang kursus sebelum dan sesudah kursus selesai.
2)      Mempersiapkan diri secara fisik dan mental.
3)      Mempersiapkan bahan ajar sesuai kurikulum.
4)      Melaksanakan program pengajaran dan menggunakan metode yang relevan.
5)      Mengadakan evaluasi / penilaian.
6)      Mengisi daftar hadir siswa.
7)      Melaporkan pencapaian target kuri-kulum.
8)      Membuat catatan-catatan khusus bagi peserta yang perlu mendapat perhatian.
9)      Mempunyai target peningkatan mutu siswa.
10)  Membimbing peserta kursus dengan aktif.
11)  Merencanakan soal-soal/latihan dan modul bagi peserta.
12)  Merencanakan calon peserta ujian.
13)  Memberikan laporan berkala kepada pimpinan bagi peserta yang kurang aktif dan bagi peserta yang berprestasi.
14)  Membantu tugas-tugas karyawan pada saat dibutuhkan.
15)  Melaksanakan tugas lain yang relevan dari atasan.

G.      Pengorganisasian Kelas di Lembaga Kursus “Dewa Komputer”
     Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Lembaga Kursus “Dewa Komputer” menggunakan tata letak/formasi bangku yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
1.        Saat pemberian materi menggunakan formasi auditorium
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg9b4gmWqfg9Ca0BweMVzu-OfA-M8ArOPHrPQqEzNe4HJqabDA5vHSum0ZHAFNdFRaHqhrqazuXaScAG6WzLybErOvFEhNm_rblebA5SnTtUiZP4GAeiXvq1T3MmF_dHejwsLwFUSfBnuX2/s1600/f.JPG


2.      Saat pelaksanaan demonstrasi sebelum praktek menggunakan formasi lingkaran
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjbhEV9k-INqPXUTHKGwBw1cSizLLP0Fgpx0_hrPi_1u4YvDhbQ5HT4S0vpT1RSTU-LFqqDHpLG_Y_oX5NvFNQYFgIxwhGxVatExBsJwLpmKaNlU3cGjde3v8JyszTUlLuLcsYFf0QxBV9Q/s1600/d.JPG


3.      Saat pelaksanaan praktek menggunakan formasi chevron
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEia0kGaWKsVpM0ao8EF6-tRPpsec-CXsGjrPLavcDuCYy_Eznye4dQimflt6U_m8neTdlvSfFMq-O69IjUWn9mnZP4IVeLkoR-4vTyPeegto5EEyg9zre1eUMNUXNakYhrcz49CVVhXxtlj/s1600/e.JPG







BAB III
STUDI DOKUMENTASI



 







 





BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.      Kesimpulan
     Kesimpulan dari makalah yang telah kami tulis adalah sebagai berikut:
1.      Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
2.      Prinsip-prinsip organisasi adalah :
a.       Organisasi dan tujuan
b.      Esensi organisasi
c.       Tanggung jawab dan otoritas
d.      Spesialisasi untuk efisiensi
e.       Rentang kendali
3.      Menurut Stoner (1996) langkah-langkah dalam proses pengorganisasian terdiri dari lima langkah
4.      Stoner dan Wankell (1986:243) membatasi bahwa struktur organisasi adalah susunan dan hubungan antarbagian komponen dan posisi dalam suatu perkumpulan (Organizational structure can defined as the arrangement and interrelationship of the component parts and positions of a company).
5.      Menurut Winataputra (2003), menyatakan bahwa Pengorganisasian Kelas adalah serangkaian kegiatan guru yang ditujukan untuk mendorong munculnya tingkah laku siswa yang diharapkan dan menghilangkan tingkah laku siswa yang tidak diharapkan, menciptakan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio- emosional yang positif , serta menciptakan dan memelihara organisasi kelas yang produktif dan efektif.
6.      Setiap posisi dalam organisasi di Lembaga Kursus “Dewa Komputer” memiliki tugas dan wewenang masing-masing.
7.      Dalam pelaksanaan proses pembelajaran di Lembaga Kursus “Dewa Komputer” menggunakan tata letak/formasi bangku yang berbeda sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

B.       Saran
Mengingat pentingnya pengorganisasian dalam setiap organisasi termasu didalamnya adalah Lembaga Kursus maka perlu kiranya masalah ini diperhatikan dan dipahami sebaik-baiknya. Setelah mamahami pengorganisasian maka sebaiknya diterapkan dalam bentuk actual di lapangan agar setiap organisasi yang dijalankan dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang telah direncanakan.


















DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Siswanto, H.B. 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Majid, Abdul. 2005. Perencanaan pembelajaran. Bandung: Rosda Karya.
Popham, W. James. 1992. Teknik mengajar secara sistematis. Jakarta: Rineka Cipta.
Setiawan, Conny dkk. 1985. Pengelolaan kelas. Jakarta: Gramedia.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar